Cerita Cinta di Balik Wallpaper Hijau Windows XP

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Jumat, 13 Feb 2015 12:49 WIB
Wallpaper gambar pegunungan dengan hamparan hijau dan awan putih di langit adalah ciri khas Windows XP. Ternyata ada kisah cinta di baliknya.
Wallpaper Bliss di sistem operasi Windows XP (Dok. Charles O'Rear/Wikipedia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu hal yang paling melekat dengan sistem operasi lawas Windows XP adalah gambar latar belakang atau wallpaper pegunungan dengan komposisi hamparan hijau dan awan putih bertebaran di langit biru.

Foto itu bernama Bliss, hasil jepretan seorang fotografer senior asal Amerika Serikat, Charles O'Rear. Ternyata, ada kisah romantis di balik gambar yang kemudian menjadi sangat legendaris itu.

Charles O'Rear (Dok. Wikipedia)
O'Rear yang biasa dipanggil Chuck, tinggal di Napa Valley, California, Amerika Serikat. Kala itu ia sedang dalam perjalanan untuk bertemu sang kekasih, Daphne Larkin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kala itu bulan Januari, pertengahan musim dingin. Hujan yang diiringi badai masih menghampiri. Namun, saat saya mengendarai mobil sehabis menjemput Daphne, badai telah berhenti. Ya Tuhan, saya melihat badai itu menyisakan awan putih di atas ladang rumput hijau," kenang mantan fotografer National Geographic itu.

Ia sontak mengambil kamera medium format Mamiya RZ67 miliknya lengkap dengan Fuji Film berwarna dan tripod untuk menangkap lanskap di dekat perkebunan anggur di area Sonoma County, California, Amerika Serikat itu.

Ia mengaku, itu bukan kali untuk menangkap lanskap di area yang sama, namun hari itu saat ia bergegas kencan dengan sang kekasih, momennya dianggap pas.

"Saya sudah memotret pemandangan itu sejak lama. Tapi menggunakan film warna pun tak kunjung mengeluarkan hasil komposisi warna hijau yang sempurna," lanjut Chuck bercerita.

Merasa hasil jepretannya sangat menakjubkan, Chuck memutuskan untuk memasukkan foto lanskap itu ke sebuah layanan penyedia foto yang dikelola oleh Microsoft, Corbis. Kemudian, ia dihubungi oleh teknisi Microsoft untuk membeli hasil karyanya.

Banyak yang mengira bahwa gambar itu dimanipulasi secara digital dan diolah sedemikian rupa dengan peranti lunak semacam Adobe Photoshop.

Seperti diceritakan New York Daily, saat itu Chuck setuju, Microsoft memutuskan untuk mengolah kembali hasil fotonya agar bisa disesuaikan dengan desktop perangkat komputer. Wallpaper ini pun jadi fenomenal di jagad. Tapi mengapa Chuck tak bahagia? Simak kelanjutannya di CNN Indonesia.

(tyo/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER