Lima Tahun Lagi Mobil Listrik Apple Diproduksi?

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Jumat, 20 Feb 2015 14:16 WIB
Mobil listrik besutan Apple yang masih dalam tahap perencanaan didorong agar bisa diproduksi pada tahun 2020.
Mobil listrik besutan Apple diharapkan bisa diproduksi tahun 2020 (Pandora_herself/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mobil listrik yang tengah digodok oleh Apple kabarnya didorong agar segera diproduksi. Menurut kabar, raksasa teknologi itu ingin mobil berlogo apel kroak itu bisa diproduksi pada tahun 2020 mendatang.

Dilansir dari Bloomberg, Apple yang masih dalam tahap perekrutan para ahli otomotif dan pemasok komponen otomotif itu dinilai sangat agresif lantaran perusahaan manufaktur biasanya menghabiskan waktu lima sampai tujuh tahun untuk pengembangan mobil.

Muncul kabar bahwa Apple memang ingin mengatur persaingannya dengan Tesla Motors dan General Motors (GM) yang menargetkan perilisan mobil listrik mereka masing-masing pada 2017 mendatang. Diketahui mobil listrik tersebut mampu menempuh jarak 321 kilometer hanya sekali pengisian daya listrik dan dibanderol kurang dari US$ 40 ribu atau setara Rp 515 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kini Apple bergabung ke dalam industri otomotif dan ini bersifat kritis. Apakah GM akan mampu menandingi Tesla? Apple bisa," ujar Steve LeVine, sang penulis 'The Powerhouse', sebuah buku tentang industri otomotif baterai.

Mengenai hal ini, Apple menolak untuk beri tanggapan.

Apple telah merekrut lima orang dari perusahaan manufaktur baterai ion berbasis di Massachusetts, A123. Kemudian Apple juga telah mencoba merekrut para pakar baterai dari LG Chem, Samsung Electronics, Panasonic, Toshiba, dan Johnson Controls.

Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, Apple pun merekrut Haran Arasaratnam dari Ford Motor untuk bekerja sebagai teknisi baterai dan Robert Gough dari perusahaan penyokong otomotif Autoliv.

Tak hanya itu, CEO Tesla, Elon Musk turut mengatakan bahwa Apple telah berupaya membajak karyawan Tesla di Palo Alto, California, dengan menawarkan gaji sebesar US$ 250 ribu atau setara Rp 3,16 miliar dan kenaikan gaji sebesar 60 persen. (tyo/tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER