Pakai Kartu SIM Gemalto, BRTI Minta Penjelasan Operator

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Selasa, 24 Feb 2015 06:50 WIB
BRTI akan meminta laporan verifikasi kepada operator terkait adanya penggunaan kartu SIM yang dibuat oleh Gemalto.
Ilustrasi penggunaan ponsel (Picjumbo/Viktor Hanacek)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) akan segera melakukan verifikasi ke sejumlah operator terkait kasus penyadapan Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Inggris terhadap produsen kartu SIM, Gemalto.

Seperti diketahui, Indosat dan Telkomsel mengakui bahwa beberapa kartu SIM yang beredar di konsumen diproduksi oleh perusahaan asal Belanda tersebut.

"Kita akan meminta verifikasi dari operator mengenai masalah penyadapan ini. Waktunya kapan? Pokoknya segera. Intinya kita minta laporan dahulu, sama seperti dahulu katanya presiden (SBY) juga disadap," ujar salah satu anggota BRTI M.Ridwan Effendi, kepada CNN Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati menurut whistleblower Edaward Snowden, bahwa pemerintah AS melalui National Security Agency (NSA) berhasil membobol sistem enkripsi Gemalto, Effendi sangsi hal itu serta merta akan membuat kartu SIM mudah dibobol.

Karena menurutnya, dalam tahapannya ada dua kode atau kunci enkripsi yang akan menjaga informasi dan kerahasian dari isi di dalam kartu SIM.

"Rasanya sulit, ya. Karena tidak semudah itu kode enkripsi dibobol oleh seseorang. Kendati, misalnya, benar kode enkripsi di Gemalto dimiliki, namun tidak mudah mencuri kuncinya dari operator," sebut Effendi, lagi.

Untuk memastikan keamanan di tingkat konsumen, BRTI pun perlu memverifikasi terhadap operator terkait masalah yang sedang berkembang tersebut.

Gemalto ini merupakan produsen chip untuk kartu kredit dan ponsel (kartu SIM). Dalam dokumennya, Snowden, aksi mata-mata ini dilakukan pada tahun 2010 lalu.

Dari tiga operator besar di Indonesia, hanya XL yang mengaku tidak menggunakan kartu buataan Gemalto tersebut. Melalui GM Corporate & Communication Manager XL, Tri Wahyungingsih, dia menyebut nama Bluefish Singapore, CSL dan Pura sebagai produsen pembesut kartu SIM miliknya.

Sementara Indosat dan Telkomsel mengakui bahwa mereka menggunakan jasa Gemalto untuk memproduksi kartu SIM yang kabarnya digunakan untuk memonitor komunikasi mobile tanpa melalui persetujuan operator tersebut.

"Sampai saat ini kita masih percaya bahwa Gemalto menjaga dengan benar keamanannya. Lagi pula, tak hanya Gemalto satu-satunya yang membuat kartu SIM kami," jelas Adrian Prasanto, Division Head Public Relations Indosat.

Sementara dari pihak Telkomsel, melalui Vice President Corporate Communication Adita Irawati menegaskan,"Kami tetap menjunjung GCG (Good Corporate Goverment) dan patuh pada ketentuan yang berlaku dalam memilih vendor."

(tyo/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER