Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memastikan pada pertengahan tahun 2015 jaringan 4G berbasis LTE sudah bisa beroperasi di frekuensi 1.800 MHz. Akhir pekan ini, kebijakannya akan ditandatangani Rudiantara.
"Insya Allah saya tanda tangani kebijakannya Jumat (13/2) ini, setelah itu Peraturan Menterinya akan diproses," kata Rudiantara, saat ditemui di Hotel Akmani, Jakarta, Rabu (12/2).
Kebijakan Menkominfo ini akan mengatur soal
refarming dan
relokasi frekuensi yang semula digunakan Telkomsel, Indosat, XL Axiata, dan Hutchinson 3 untuk jaringan 2G.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi jumlah frekuensinya dari operator tidak berubah, yang berubah tempatnya saja. Karena ini dibutuhkan kesinambungan dan
contiguous. Kalau tidak, layanan 4G tidak akan terasa," katanya.
Di frekuensi 1.800 MHz tersebut, XL dan Telkomsel mempunyai lebar pita 22,5 MHz, Indosat 20 MHz, sedangkan Tri yang paling kecil, 10 MHz. Sehingga ada total 75 MHz yang tersedia. Dari jumlah tersebut, blok frekuensinya itu terpisah-pisah. Sehingga, Rudiantara perlu melakukan penataan agar frekuensi bisa berurutan.
Sementara soal Peraturan Menteri yang akan memayungi kebijakan ini, pria yang meniti karir di Telkomsel, Indosat dan XL, ini akan melakukan proses
public consultation. Ini dilakukan untuk mendengarkan masukan para
stakeholder.
"Kebijakan ini sebagai dasar bagi teman-teman penyedia operator agar bersiap. Tujuannya, pertengahan tahun atau kuartal 3, LTE 4G 1.800 sudah bisa dikomersialkan," ucapnya.
Dengan dibukanya 4G LTE di 1.800 MHz maka operator mempunyai pilihan untuk menggelar layanan generasi terbaru ini. Karena, 4G LTE yang sekarang berjalan di 900 MHz hanya menggunakan lebar pita 5 Mhz saja dari ideal 20 MHz.
Dengan dibukanya di 1.800 MHz, maka peluang kecepatan internet 4G LTE sesungguhnya akan dirasakan oleh pengguna di Tanah Air. Sejauh ini, Telkomsel, XL dan Indosat yang sudah menggelar 4G LTE di frekuensi tersebut.
(tyo/ded)