Jakarta, CNN Indonesia -- Pelanggan operator telekomunikasi Esia kini mulai memanfaatkan jaringan Smartfren untuk kegiatan yang terkait Internet setelah kedua perusahaan sepakat dan mendapat restu pemerintah untuk melakukan kerja sama penyelenggaraan jaringan telekomunikasi pada November 2014.
Deputy CEO Smartfren Telecom, Djoko Tata Ibrahim mengatakan, proses pemanfaatan jaringan Smartfren terhadap pelanggan Esia saat ini masih dalam proses dan "tidak menemukan kendala berarti."
"Secara bertahap pelanggan Esia sudah memakai jaringan Smartfren. Tapi mereka tidak akan tahu kalau sudah pindah pakai jaringan kami," ujar Djoko kepada
CNN Indonesia usai jumpa pers di Jakarta beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus pelanggan yang memakai perangkat
modem dan hanya memakai layanan Esia untuk Internet, akan diminta untuk memakai kartu SIM Smartfren yang tentu saja menggunakan jaringan Smartfren. Tetapi, bagi pelanggan perangkat ponsel pintar yang memakai layanan Esia untuk telepon, SMS, dan Internet, tetap dipersilakan memakai layanan Esia.
Menurut rencana, Esia akan mengalihkan sumber daya frekuensinya seluas 5 MHz kepada Smartfren di spektrum 850 MHz. Smartfren juga memiliki luas frekuensi yang sama di spektrum tersebut. Sehingga, jika digabungkan, maka kedua operator ini memiliki luas 10 MHz di spektrum 850 MHz.
Djoko menargetkan, proses migrasi frekuensi ini ditargetkan rampung pada tahun ini.
Spektrum 850 MHz milik Smartfren bisa dimanfaatkan untuk menggelar jaringan internet 4G LTE karena pemerintah telah memberi izin teknologi netral di sana. Teknologi netral memungkinkan operator telekomunikasi menggelar dua jaringan dalam satu rentang spektrum, misalnya 2G dan 4G yang berjalan bersama di 850 MHz.
(adt/eno)