Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penelitian dari Brookings Institute memantau sekiranya ada 46 ribu akun Twitter yang digunakan oleh para pendukung kelompok militan ISIS.
Dari laporan New York Times, penelitian yang bernama The ISIS Twitter Census itu menggabungkan data dari September hingga Desember tahun 2014 lalu untuk menentukan jumlah akun pendukung ISIS. Penelitian ini diklaim sebagai upaya pertama kali yang mengukur jangkauan ISIS di ranah jejaring sosial.
J.M. Berger dan Jonathan Morgan sebagai penulis penelitian, memantau sejumlah perwakilan akun resmi Twitter ISIS yang telah diblokir sejak musim panas 2014 lalu dan melacak bagian "friends". Namun Berger dan Morgan hanya melacak akun yang mengikuti
(follow) kurang dari 500 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prinsip analisis kami adalah seorang pendukung ISIS bisa dikenali jika ia punya setidaknya satu follower akun pendukung ISIS lain," tulis penelitian tersebut. Kemudian dari hasil 'penyaringan', antara 46 ribu dan 70 ribu akun yang dioperasikan pendukung ISIS tersebar di Twitter.
Mereka mencatat bahwa jumlah yang lebih akurat yaitu yang mendekati angka terendah, yakni 46 ribu. Beda dengan akun para politikus atau selebriti Amerika Serikat, jumlah itu tidak memiliki pengaruh terhadap trafik Twitter.
Walau begitu, pihak Twitter mengatakan perusahaan telah memblokir akun-akun yang dioperasikan oleh organisasi ekstrem. Penelitian ini turut menunjukan Twitter telah menyingkirkan sekitar 1.000 akun yang kemungkinan dioperasikan oleh pendukung ISIS.
(eno)