AS Tangkap Jaringan Pengirim Pesan Spam di Email

Aditya Panji | CNN Indonesia
Selasa, 10 Mar 2015 07:00 WIB
Dua warga Vietnam dan satu warga Kanada, didakwa sebagai pelaku pencurian 1 miliar alamat email lalu memanfaatkannya untuk mengirim pesan promosi.
Ilustrasi bekerja dengan laptop (Startup stockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) mendakwa tiga orang yang melakukan pencurian 1 miliar nama pengguna dan alamat email dari tahun 2009 hingga 2012 untuk mengirim pesan promosi yang tidak diharapkan penerima (spam).

Ketiga terdakwa itu adalah, dua warga Vietnam, Viet Quoc Nguyen dan Giang Hoang Vu, yang dituding mencuri data dari delapan penyedia layanan email, sementara David-Manuel Santos Da Silva dari Kanada diduga bersekongkol dengan dua warga Vietnam itu.

Nama pengguna dan alamat email yang dicuri itu selanjutnya dikomersialkan ke pihak ketiga untuk kegiatan pemasaran sebuah produk atau jasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Mengenal Bogachev, Hacker Paling Diburu FBI

Dalam dokumen di Departemen Kehakiman AS, disebut bahwa Da Silva bertanggungjawab atas pengiriman pesan sampah dari klien yang bekerjasama dengan perusahaannya, Marketbay.com.

Vu telah ditangkap di Belanda pada tahun 2012 dan mengaku bersalah pada tanggal 5 Februari lalu. Da Silva ditangkap di Fort Lauderdale, Florida pada 12 Februari lalu. Sementara itu, Nguyen masih buron.

Kasus ini mirip dengan pelanggaran yang terjadi pada 2011 oleh Epsilon Marketing, sebuah perusahaan pemasaran yang membantu klien mengirim pesan spam lewat email. Perusahaan ini menyimpan lebih dari 250 juta alamat email, termasuk dari penyedia layanan email besar.

Baca juga: Carbanak, Jaringan Hacker Pencuri Rp 12,7 Triliun dari Bank (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER