Jakarta, CNN Indonesia -- Ide unik datang dari tim Universitas Atmajaya yang mencetuskan lahirnya sepatu yang berfungsi juga sebagai charger atau pengisi daya ulang ponsel pintar. Sehingga, pengguna sambil berjalan atau berlari tetap terjaga baterainya agar tetap penuh.
Tim yang terdiri dari Hodik Chaiyadi dan Michele Gracia ini berhasil dinobatkan menjadi pemenang utama dengan hadiah sebesar Rp 30 juta pada kompetisi bertajuk Go Green in the City (GGITC) 2015 yang diselenggarakan oleh perusahaan energi asal Perancis, Schneider.
Hodik dan Michele berhasil mencetuskan proyek inovasi yang diberi nama Midak Midik, yakni berasal dari nama keduanya, Michele-Hodik.
 Dua mahasiswa Atmajaya, Michele dan Hodik (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina) |
"Di dalam sepatu kita lengkapi dengan silicon bag pada bagian depan dan belakang yang dihubungkan oleh channel berisi elektroda,
thin the electric film, dan fluida," jelas Hodik, mahasiswa jurusan teknik mesin angkatan 2013 itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiap aktivitas berjalan manusia akan mengalirkan
fluida yang akan disimpan di output berbentuk
power pack. Fungsi
power pack di sini sama halnya seperti perangkat
power bank.
"Energi yang dihasilkan dari gerakan jalan manusia dikonversi jadi energi listrik," sambung Michele. Keduanya mengklaim, tiap tujuh ribu langkah yang ditempuh oleh manusia, energi yang terkumpul sudah bisa mengisi ulang 50 persen baterai sebuah ponsel pintar.
Mereka pun tak sembarang membuat ide konversi energi saja, namun juga memperhatikan desain sepatu agar sangat
wearable terhadap si pengguna. Sejauh ini, ide Michele dan Hodik baru terdengar efektif untuk sepatu jenis keds -- sepatu yang menutupi seluruh kaki.
Demi mementingkan sisi estetika dan kenyamanan, sepatu ini akan dilapisi sol setebal 5 milimeter. Sementara
power pack seberat 60 gram yang melengkapi komponen sepatu Midak Midik ini sifatnya bisa lepas-pasang.
Tim Midak Midik sejauh ini baru menyalurkan ide, namun perangkat purwarupa sepatu pintar ini belum tersedia.
Adapun juara kedua GGITC 2015 yang dimenangkan oleh Wahyu Tri Wibowo dan Ranik Chairunnisa dari Institut Teknologi Surabaya. Keduanya membawa hadiah sebesar Rp 15 juta karena berhasil mencetuskan ide pemanfaatan panas kenalpot mobil menjadi energi listrik.