Jakarta, CNN Indonesia -- Astronaut Scott Kelly dari Amerika Serikat dan cosmonaut Mikhail Kornienko dari Rusia resmi meluncur ke antariksa dari Baikonur, Kazakhstan, pada Sabtu (28/3) pukul 01.42 waktu setempat untuk menjalani misi tinggal selama setahun di Stasiun Luar Angkasa Internasional (Internasional Space Station/ISS).
Dua antariksawan itu akan tinggal di ISS yang mengorbit Bumi di ketinggian 400 kilo meter. Dalam peluncuran ini juga ikut cosmonaut Gennady Padalka yang akan tinggal di ISS selama enam bulan.
Dalam misi bernama One-Year Mission, dua antariksawan itu akan melakukan uji coba mengetahui bagaimana tubuh manusia jika tinggal dalam waktu panjang di luar angkasa dengan kondisi nol gravitasi. Selain kondisi fisik, dari misi ini juga akan diketahui bagaimana kondisi psikologis dan biomedis jika berada lama di luar angkasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Hari di Saturnus Lebih Singkat dari BumiBagi Amerika Serikat, ini merupakan riset terlama bagi astronaut. Sementara Rusia tercatat sudah empat kali mengirim cosmonaut untuk tinggal di luar angkasa selama lebih dari setahun. Pada 1994 sampai 1995, tercatat cosmonaut Valeri Polyakov menghabiskan 437,7 hari di luar angkasa.
"Terakhir kali kami menjalani penerbangan durasi lama pada 20 tahun lalu dan tentu saja semua ... teknik ilmiah saat ini lebih maju dari 20 tahun yang lalu, '' Kornienko seperti dikutip dari kantor berita
AP dalam konferensi pers pra-peluncuran .
"Dan sekarang kita perlu menguji kemampuan manusia untuk melakukan penerbangan durasi panjang seperti ini. Jadi ini adalah tujuan utama dari penerbangan kami, untuk menguji diri kita sendiri."
Astronaut Kelly menambahkan, ia melihat penelitian ini bisa menjadi batu loncatan besar untuk misi ke Mars.
Badan antariksa Amerika Serikat dan Rusia mengatakan data ini akan sangat berharga mengingat keduanya punya misi besar mengirim manusia ke planet Mars.
Para dokter ahli memprediksi antariksawan bakal mengalami masalah pada kekebalan tubuh di sana, ada pula kekhawatiran penerbangan lama akan merusak mata, hingga masalah distribusi cairan di dalam tubuh yang terasa ringan karena tak ada gravitasi.
Astronaut Scott memiliki saudara kembar identik bernama Mark Kelly, yang juga seorang astronaut. Ia tetap berada di Bumi untuk membantu mengontrol eksperimen dan mengukur suhu tubuh Scott selama berada di luar angkasa.
Ketika nanti misi ini selesai, saudara kembar ini akan dibandingkan dan Mark yang berada di Bumi diprediksi bakal lebih tua jika mengacu pada teori relativitas.
(adt)