Aurora dan Awan Debu Misterius Terdeteksi di Planet Mars

Aditya Panji | CNN Indonesia
Jumat, 20 Mar 2015 07:10 WIB
Pesawat antariksa Maven milik NASA menangkap dua fenomena tak terduga di planet Mars, yaitu aurora dan awan debu yang berada di atmosfer Mars.
Ilustrasi pesawat antariksa MAVEN menangkap gambar fenomena aurora di planet Mars pada bulan Maret 2015. (Dok. University of Colorado)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat antariksa Mars Atmosphere and Volatile Evolution (Maven) milik badan antariksa Amerika Serikat, NASA, menangkap dua fenomena tak terduga di planet Mars, yaitu aurora dan awan debu yang berada di atmosfer Mars.

Pesawat Maven berhasil menangkap aurora yang dinamai "lampu Natal" karena terjadi selama lima hari sebelum 25 Desember 2014 lalu. Cahaya aurora itu mencakup belahan utara Mars.

Di Bumi, aurora hadir di belahan utara dan selatan, disebabkan oleh partikel energik seperti elektron yang runtuh ke atmosfer dan menyebabkan gas yang menyala.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Ditemukan Planet Raksasa dengan Empat Matahari

Menurut Arnaud Stiepen, anggota tim IUVS di University of Colorado, yang menimbulkan rasa penasaran dari aurora ini adalah seberapa dalam itu terjadi di atmosfer dan apakah itu terjadi di tempat lain di Mars.

Sementara awan debu yang berhasil ditangkap berada di orbit pada ketinggian 150 km menuju 300 km dari permukaan planet. NASA tidak mengetahui komposisi debu, namun diyakini tidak berbahaya untuk pesawat Maven dan pesawat antariksa lain yang mengorbit di Mars.

Awan itu terdeteksi oleh instrumen Langmuir Probe and Waves (LPW) milik NASA. Sejauh ini, instrumen lain tidak berhasil mengamati kehadiran awan debu.

Para peneliti memprediksi, awan debu itu adalah debu yang berasal dari Phobos dan Deimos, dua bulan yang mengorbit Mars. Atau, debu berasal dari komet yang melintas.

Para peneliti juga tidak bisa memprediksi apakah awan debu ini adalah fenomena sementara atau akan berlangsung lama.

NASA meluncurkan Maven ke Mars pada 18 November 2013 untuk membantu memecahkan misteri tentang planet merah itu, yang kehilangan sebagian atmosfer dan untuk mengetahui keberadaan air. Maven tiba di Mars pada 21 September.

Maven adalah bagian dari Mars Exploration Program, yang juga menaungi misi robot Curiosity yang berada di permukaan Mars, serta pesawat  Mars Odyssey dan Mars Reconnaissance Orbiter yang mengorbit di Mars.

Peneliti utama Maven adalah Laboratorium Atmosfer dan Fisika Antariksa  University of Colorado, dan NASA sendiri sebagai pengelola proyek Maven.

Baca juga: Ada Cahaya Misterius di Planet Kerdil antara Mars dan Jupiter

Sejumlah mitra yang terlibat dalam proyek Maven adalah Lockheed Martin, University of California di Berkeley, dan NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL). (adt/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER