Mundur, Tim Panel Kominfo Cari Pengganti Din Syamsuddin

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Kamis, 09 Apr 2015 19:15 WIB
Din Syamsuddin, anggota tim panel Terorisme, SARA, dan Kebencian memilih mundur. Saat ini tim mengaku sedang mencari pengganti yang layak.
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu anggota tim panel Terorisme, SARA, dan Kebencian adalah Din Syamsuddin dari Muhammadiyah. Belakangan ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari keanggotan panel Forum Penanggulangan Situs Internet Bermuatan Negatif (PSIBN).

"Saya kurang tahu alasan beliau keluar karena apa," kata Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur Kemenko Polhukam, Agus Barnas usai rapat tim panel Forum PSIBN di gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kamis (9/4).

Ia melanjutkan, "yang jelas kami berharap bisa segera mendapatkan pengganti Din dan semoga dari Muhammadiyah juga."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus juga menambahkan, tim panelnya itu diusahakan agar tetap memiliki tokoh-tokoh yang punya pengetahuan luas soal ruang lingkup yang akan dibahas, dalam hal ini adalah terorisme, SARA, dan kebencian.

Sebelumnya, Kominfo membentuk empat panel untuk menangani kasus-kasus konten negatif di internet. Tiap-tiap panel membidangi permasalahan yang berbeda-beda.

Panel pertama, membidangi situs yang berisi pornografi, kekerasan anak, dan keamanan internet. Panel kedua, mengurusi konten yang menyangkut pelecehan Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA), terorisme, dan kebencian.

Panel ketiga, membidangi situs berisi investasi ilegal dan narkotika. Sementara, panel keempat bertanggung jawab untuk konten terkait hak kekayaan intelektual.

Dipilihnya Din Syamsuddin dianggap bakal mewakili tim penilai dari berbagai elemen, terutama tokoh agama. Dan sepeninggalannya nanti, diharapkan tim bakal menemukan pengganti yang cukup layak.

"Ya, kami 'kan punya dari MUI, Kemenag, NU dan ya semoga dapat satu lagi dari Muhamaddiyah juga. Kalau bisa tambah lagi tokoh keagamaannya," tutur Agus.

(eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER