Jelang KAA, Lemsaneg Siap 'Enkripsi' Jalur Data Negara

Resty Armenia | CNN Indonesia
Kamis, 09 Apr 2015 19:31 WIB
Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) Djoko Setiadi menyatakan siap mengamankan negara dari serangan siber jelang Konferensi Asia-Afrika.
Ilustrasi (CNN Indonesia/Aditya Panji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) Djoko Setiadi menyatakan siap untuk mengawal dan mengamankan jalur data ketika acara Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika berlangsung.

Djoko mengungkapkan, lembaga yang dipimpinnya itu selalu dalam posisi siaga menunggu perintah pengamanan dan penjagaan konferensi-konferensi tingkat-tinggi sehingga tidak bocor ke luar.

"Mana yang bisa disampaikan ke publik dan yang tidak bisa bocor itu kan nanti ada. Tugas kami harus menjaga yang betul-betul dijaga," ujar Djoko di Bina Graha, Jakarta Pusat, Kamis (9/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal yang perlu diantisipasi Lemsaneg dalam KAA, tutur Djoko, adalah intersepsi atau penyadapan. "Intersepsi itu perlu diantisipasi supaya tidak berhasil. Itu pasti kami jaga," kata dia.

Ia menjelaskan, ancaman siber yang masuk bisa datang dari dalam maupun luar negeri. "Karena kita tidak tahu siapa musuh siapa kawan tidak tahu. Kita tahu siber itu tidak bisa dilihat kasat mata tetapi dengan teknologi," ujar dia.

Dalam kegiatan konferensi internasional seperti KAA, lanjut Djoko, akan selalu ada pihak tertentu yang ikut memonitor rapat-rapat dengan menggunakan teknologi. "Ancaman ini harus dihadapi juga dengan teknologi. Tidak bisa dihadapi dengan fisik tidak bisa," kata dia.

Djoko memaparkan, selama ini ada kegiatan internasional yang dilakukan di Indonesia tang rentan disadap. Biasanya, pemerintah akan meminta Lemsaneg untuk mengamankan.

"Kalau tidak ada permintaan, biasanya pelaksana sudah mengukur. Kira-kira sejauh mana kepentingannya. Kalau perlu pengamanan akan kita amankan. Ini tergantung instansi yang mengadakan. Di tingkat internasional, tingkat presiden, itu pasti kita," ujar dia.

Ia memastikan bahwa peralatan pengamanan untuk KAA secara teknis telah siap sejak jauh-jauh hari. Peralatan tersebut termasuk mutakhir.

"Secara teknis sudah masa kini pokoknya. Kita tidak boleh ketinggalan. Kalau ketinggalan ya percuma. Saya sebagai pimpinan lembaga itu harus mencari yang terbaik dan mengimbangi perkembangan jaman. Apa yang dipunyai lawan ya kita juga," kata dia.

Pun begitu Djoko mengklaim hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan ancaman siber yang signifikan.

(eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER