Jakarta, CNN Indonesia -- Tren konten video di Internet bergerak sangat cepat. Dimulai dari mengunggah video lalu membagikannya di situs web YouTube, kini ada pertanda tren video
online itu diperkaya oleh layanan
live streaming.Live streaming itu bukan lagi menggunakan banyak alat berharga mahal. Cukup dengan sebuah ponsel pintar dan didukung oleh sebuah aplikasi, Anda sudah bisa melakukan menyiarkan segalanya.
Bulan Maret ini telah diluncurkan aplikasi bernama Meerkat yang mendapatkan perhatian dalam acara SXSW (South by Southwest) 2015 yang berlangsung di Austin, Texas, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meerkat merupakan aplikasi jejaring sosial yang memungkinkan pengguna menyediakan video
live streaming dan dapat ditonton oleh siapa saja. Dalam waktu dua pekan mereka mendapatkan 120 ribu pengguna.
Baca juga:
Aplikasi Meerkat Raih Investasi Rp 182,8 Miliar
Meerkat dengan cepat mendapat perhatian media massa. Blog teknologi sekelas
The Verge hingga media arus utama sekelas
CNN, meliput fenomena Meerkat. Program televisi American Idol bahkan menggunakan Meerkat dalam sebuah kesempatan untuk menyiarkan pesta di belakang layar ajang pencarian bakat menyanyi itu.
Tak lama setelah kehadiran Meerkat, perusahaan jejaring sosial Twitter meluncurkan Periscope yang menyediakan fitur serupa.
Tren konten video di Internet telah diprediksi oleh perusahaan penyedia jaringan infrastruktur telekomunikasi Ericsson. Saat berkunjung ke Jakarta baru-baru ini, CEO Ericsson Hans Vestberg berkata bahwa konten video akan mengambil setengah dari seluruh lalu lintas di jaringan seluler.
"Lebih banyak orang akan menonton secara
streaming, video
on-demand dibandingkan siaran televisi di setiap pekannya," ujar Vestberg.
Ia memprediksi, tren ini akan memunculkan logika baru di tengah industri yang mengalami pergeseran pasti dari produk fisik ke layanan digital.
"Model bisnis baru muncul, bersama dengan cara baru untuk memecahkan masalah lama dan menciptakan efisiensi baru. Anda dapat melihat bahwa TIK (teknologi informasi dan komunikasi) mengendalikan transformasi yang benar-benar mengubah permainan," lanjut Vestberg.
Akses Internet yang semakin cepat juga akan mendorong tren pengguna menonton video secara online. Ericsson sendiri memprediksi di tahun ini pelanggan jaringan 4G LTE secara global akan tembus 80 persen, dan cakupan jaringan Internet kecepatan tinggi di dunia berada di atas 70 persen.
Menurut Josh Elman dari perusahaan pemodal Greylock Partners, aplikasi macam Meerkat dan Periscope harus berjuang keras melawan aplikasi jejaring sosial yang telah eksis macam Facebook, Twitter, dan Instagram. Ia memandang tak semua pengguna mau mempublikasi kegiatan sehari-harinya melalui video.
Sang pendiri Meerkat, Ben Rubi, pun menyadari ada bahaya jika layanan macam ini terlihat membosankan. Ia khawatir banyak orang "asal saja" menekan tombol rekam dan pengguna lain menonton video yang tidak berarti.
"Untuk mengurangi risiko ini, yang dapat menimpa semua
platform live streaming, kami perlu menyampaikan pesan yang kuat kepada masyarakat bahwa mereka harus berpikir sebelum merekam," tegas Rubin seperti dikutip dari The Wall Street Journal.
Rubin dan 11 rekan kerjanya harus bersiap menghadapi segala kemungkinan di masa depan dan putar otak untuk mendapat uang dari layanan. Para investor yang telah menyuntik dana sebesar US$ 14 juta atau sekitar Rp 182,8 miliar dan dipimpin oleh Greylock Partners, akan menanti hasil kerja keras mereka.
(adt)