Hacker Tiongkok Serang Bisnis dan Pemerintah di Asia Tenggara

Aditya Panji | CNN Indonesia
Senin, 13 Apr 2015 14:12 WIB
Peretas Tiongkok diduga telah melakukan mata-mata terhadap aktivitas bisnis dan pemerintahan di Asia Tenggara serta India selama satu dekade terakhir.
Ilustrasi kejahatan dunia maya. (Getty Images/Scyther5)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peretas jaringan komputer atau hacker yang sebagian besar berasal dari Tiongkok, telah melakukan mata-mata terhadap aktivitas bisnis dan pemerintahan di Asia Tenggara serta India selama satu dekade terakhir, menurut penelitian perusahaan keamanan Internet FireEye.

Dalam sebuah laporan yang dirilis Senin (13/4), FireEye mengatakan operasi spionase ini telah dilakukan sejak 2005 dan "fokus pada target kegiatan pemerintah dan komersial yang memegang informasi politik, ekonomi, dan militer di beberapa wilayah."

Bryce Bolan, Chief Technology Officer untuk Asia Pasifik di FireEye, mengatakan bahwa operasi ini sebagian besar berlangsung dalam waktu panjang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Retas Gedung Putih, Hacker Rusia Curi 'Rahasia' Obama

"Upaya pembangunan berkelanjutan seperti yang direncanakan ditambah dengan target peretasan regional oleh sebuah kelompok bermisi, membawa kita untuk percaya bahwa kegiatan ini disponsori oleh negara, kemungkinan besar pemerintah Tiongkok," tulis peneliti laporan ini, seperti dikutip dari Reuters.

Bolan melanjutkan, serangan ini masih berlangsung sampai sekarang, mencatat bahwa server penyerang masih beroperasi.

Sektor komersial yang menjadi sasaran peretasan ini menurut FireEye adalah konstruksi, energi, transportasi, telekomunikasi, dan penerbangan.

Metode yang dilakukan adalah pengelabuan dengan mengirim email bersama sebuah tautan atau program jahat yang kemudian bakal menyusup ke jaringan komputer milik pemerintah atau kalangan bisnis. Dari sana mereka akan mencuri dokumen penting yang relevan dengan kepentingan mereka.

Meski Tiongkok terus dituding gencar melakukan peretasan, tetapi pemerintah membantah tuduhan yang menyebut mereka melakukan mata-mata terhadap pemerintah, organisasi, dan perusahaan.

Pada 2011, peneliti dari perusahaan keamanan McAfee melaporkan ada sebuah gerakan bernama Shady Rat yang menyerang pemerintah dan lembaga di Asia.

Pemerintah Singapura sendiri mengaku telah dilanda serangan siber spionase canggih di beberapa kementerian pada 2004 silam. (adt/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER