Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah riset menarik mengungkapkan pengaruh jejaring sosial yang sudah menjamur di berbagai kalangan tak kenal usia. Media sosial besar seperti Facebook tak hanya digandrungi anak muda, tapi juga orang tua. Tampaknya hal ini tak bisa 'diterima' oleh kaum muda.
Lembaga riset Halifax Digital Home Index melakukan survei terhadap lebih dari dua ribu responden. Hasilnya, 32 persen pengguna internet usia 16 sampai 34 tahun mengaku menghapus akun Facebook mereka karena para orang tua mulai menggunakan Facebook juga.
Yang lebih menggelitik, sekitar 33 persennya mengatakan telah menghapus atau memblokir akun anggota keluarga mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian satu dari 10 remaja mengaku mereka beralih media sosial yang bebas dari keluarga mereka dengan alasan supaya aktivitas mereka tidak bisa dilihat oleh para orang tua. Mereka mengaku bermigrasi ke Twitter, Instagram, hingga Snapchat.
Berdasarkan hasil riset, migrasi besar-besaran tersebut dilakukan oleh masyarakat yang menggunakan perangkat ponsel pintar dan komputer tablet. Sementara ada 52 persen orang tua yang memiliki akun Facebook adalah pengguna ponsel pintar dan 49 persennya pengguna tablet.
Sejauh ini, tercatat 59 persen orang tua yang memiliki akun Facebook, 23 persennya sudah mendaftarkan diri sejak tiga tahun lalu, yakni sekitar tahun 2012.
"Generasi tua cenderung menggunakan perangkat dan aplikasi baru jika ada keperluan yang pasti. Misalnya mereka menggunakan Skype untuk berhubungan jarak jauh dengan keluarga," ungkap Lord Kinght of Weymouth selaku impinan Tinder Foundation.
Sedangkan generasi muda, menurut Weymouth, mengadopsi media sosial terbaru untuk tetap berada di bawah radar orang tua mereka.
Generasi tua tercatat ada sebanyak 32 persen yang menggunakan aplikasi Skype dan 17 persennya menggunakan pesan instan WhatsApp di ponsel mereka.
(tyo/tyo)