Apple Dilaporkan Beli Hutan Seluas 36 Ribu Hektar

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Minggu, 19 Apr 2015 10:07 WIB
Apple dilaporkan bermitra dengan The Conservation Fund membeli hutan privat yang akan dipertahankan dan dipanen hasil buminya sebagai material kemasan produk.
Toko retail Apple Store di kota London, Inggris. (REUTERS/Toby Melville)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi Apple dilaporkan telah bermitra dengan The Conservation Fund untuk membeli kawasan hutan privat seluas 36 ribu hektar di Maine dan Carolina Utara yang akan dipertahankan dan dipanen hasil buminya sebagai material kemasan produk di masa depan.

Apple akan memanen kawasan tersebut agar menjadi penopang kestabilan perekonomian jangka panjang. Sedangkan Conservation Fund bertugas mengatur dua sistem lahan itu, mengingat luasnya area yang mencapai 2,5 kali lipat dari kota Manhattan di New York.

Walau masih belum jelas berapa banyak kertas yang akan diproduksi dari hutan tersebut untuk kemasan produk, Lisa Jackson selaku wakil pimpinan divisi inisiasi lingkungan di Apple mengatakan, perusahaannya berharap hutan tersebut dapat memberikan 100 persen serat non-daur ulang yang akan digunakan pada kemasan produk Apple.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Apple Bangun Bank Tenaga Matahari Senilai Rp 10,7 Triliun

Seperti diketahui, perusahaan menjual ratusan juta unit iPhone, iPad, hingga Mac di mana tiap produknya dikemas dengan sepertiga serat yang tak bisa didaur ulang.

"Kami sangat bertanggungjawab dalam mengambil keputusan. Dan jika kami hanya membeli kertas dari sumber yang sudah matang, kami tidak membuat Bumi menjadi tempat yang lebih baik. Nilai yang ingin kami raih adalah membuat dunia jadi lebih baik lagi," ujar Jackson kepada Buzzfeed, dan dikutip Venture Beat.

Apple telah berinvestasi dalam energi terbarukan selama beberapa tahun terakhir.

Februari lalu, sang CEO, Tim Cook menyatakan bahwa perusahaan menginvestasikan US$ 850 juta atau sekitar Rp 10,7 triliun untuk membangun lahan pertanian guna menampung tenaga matahari seluas 1.300 hektar di Monterey, California.

Energi yang diproduksi di sana akan digunakan sebagian untuk markas baru Apple dan diharapkan bisa menambah daya solar baru sebesar 130 megawatt di California agar cukup menghantarkan energi untuk 50 ribu rumah di sana.

Selain itu, Apple juga akan mendirikan dua pusat data baru di Eropa seharga 1,7 miliar euro atau setara Rp 24 triliun.

Tiap fasilitas akan menggunakan energi terbarukan sebanyak 100 persen ini akan menyediakan layanan online seperti iTunes, iMessage, dan Siri dari pelanggan Apple di Eropa. (adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER