Teknik Tidur Panjang Astronaut Berasal dari Hewan

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 21 Apr 2015 06:43 WIB
Para astronaut yang terbang ke Mars akan melakukan teknik tidur panjang, teknik yang dipelajari dari beruang kutub dan kelelawar.
Teknik tidur panjang yang akan dilakukan astronaut penjelajah Mars ternyata dipelajari dari hewan (Ilustrasi/Reuters/Maxim Zmeyev)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para astronaut yang terbang ke planet Mars akan melakukan hibernasi selama perjalanan. Teknik ini ternyata dipelajari dari hewan.

Biasanya, istilah hibernasi diperuntukan bagi hewan seperti beruang kutub hingga kelelawar. Secara singkat, aktivitas hibernasi yang dilakukan oleh hewan bertujuan untuk kelancaran metabolisme tubuh mereka.

Menurut penuturan salah satu pimpinan European Space Agency (ESA), Leopold Summerer, teknik hibernasi yang digunakan para hewan sudah digunakan dalam terapi medis eksperimen seperti pengobatan hipotermia yang menurunkan suhu tubuh untuk beberapa hari. Hal ini bisa membantu menyembuhkan cedera otak traumatis.
Percobaan serupa juga sedang diterapkan pada awak astronaut agar mereka bisa tidur panjang alias hibernasi yang sebetulnya sudah menjadi
syarat bagi perjalanan antariksa berdurasi lama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami belajar dari alam mengenai hal-hal yang terjadi pada hewan selama mereka berhibernasi, seperti menghindari tulang keropos atau kehilangan otot. Hal ini menjadi keuntungan besar untuk penerbangan antariksa jarak jauh," terang Summerer kepada Washington Post.

Salah satu tujuan awal dari hibernasi awak ini adalah demi pengurangan biaya, yakni pasokan makanan dan air menjadi berkurang.

Selama 'mati suri', astronaut akan tetap diberi asupan makanan melalui infus. Prosesnya dikabarkan akan sama seperti terapi induksi terhadap pasien yang terkena hipotermia.

Selain menghemat pasokan kebutuhan, hibernasi juga mengurangi aktivitas gerak para awak, sehingga pesawat luar angkasa yang digunakan tidak perlu berukuran besar.

NASA juga melakukan eksperimen tidur selama 70 hari yang bertujuan menstimulasi perjalanan waktu panjang di antariksa saat tubuh manusia mengalami stagnansi pertumbuhan (atrophia).

Dari uji coba itu, para ilmuwan NASA bakal mengetahui jenis otot yang hilang ketika manusia sedang tidak menjalankan aktivitas dalam jangka waktu yang lama -- hal serupa nanti akan dialami oleh astronaut pada ruang mikrogravitasi, khususnya perjalanan panjang ke Mars.

(eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER