Jakarta, CNN Indonesia -- Asus telah bermitra dengan pemanufaktur Sat Nusapersada yang berbasis di Batam untuk merakit ponsel pintar seri Zenfone demi memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang saat ini sedang digarap pemerintah. Namun, proses perakitan ponsel Zenfone di Batam masih menunggu kejelasan soal regulasi TKDN itu.
Country Product Group Leader Asus Indonesia, Juliana Cen, belum bisa memastikan kapan pihaknya akan mulai produksi Zenfone di Batam karena menunggu rancangan regulasi TKDN yang melibatkan tiga kementerian itu.
"Karena dengan adanya rencana ini, kami harus pakai komponen lokal. Kalau tidak, kami tidak bisa impor. Oleh karena itu untuk perakitan di Batam kita menunggu penjelasan dari aturan ini," ujar Juliana usai jumpa pers di Jakarta, Selasa (21/4).
Pemerintah sendiri berencana melakukan uji publik TKDN pada 2015 ini dan resmi berlaku pada awal 2017. Tiga kementerian yang menggarap ini adalah Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan dipimpin Kementerian Komunikasi dan Informatika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika sebuah vendor asing tidak dapat memenuhi persentase TKDN yang ditetapkan, maka produk mereka tidak bisa impor ke Indonesia. Dalam hal ini pemerintah akan menghitung komponen berupa barang dan jasa.
Juliana menjelaskan, ponsel yang dirakit di Batam bakal mendatangkan komponen peranti keras dari Tiongkok. Di sini mereka hanya merakit ponsel Zenfone 2 untuk memenuhi pasar Indonesia, bukan untuk diekspor.
Asus mengklaim perusahaannya merupakan produsen ponsel pintar terbesar ketiga di Indonesia setelah Samsung dan Smartfren. Mengutip data lembaga riset IDC, Asus mengatakan mereka menguasai 12,5 persen pangsa pasar ponsel pintar di Indonesia sepanjang 2014 dengan angka pengiriman 1.408.151 unit.
 Country Product Group Leader Asus Indonesia, Juliana Cen. (CNN Indonesia/Aditya Panji) |
Tahun 2015 ini mereka menargetkan penjualan meningkat jadi delapan juta unit pada 2015, di mana 90 persen di antaranya diharapkan seri Zenfone.
"Kalau seri Padfone menargetkan segmen premium. Kami prediksi penjualan lebih besar untuk Zenfone 2," kata Juliana.
Asus merilis sejumlah model Zenfone di Indonesia untuk meningkatkan penjualan mereka di pasar kelas menengah. Perusahaan asal Taiwan itu merilis empat model Zenfone 2 dengan harga mulai Rp 2,7 juta sampai Rp 4,5 juta.
Semua ponsel ini memakai prosesor Intel Atom 64-bit, menggunakan layar ukuran 5,5 inci, kamera belakang 13 megapixel, kamera depan 5 megapixel, dan baterai 3.000 mAh. Keempat model dibedakan berdasar harga, kecepatan prosesor, kapasitas RAM, dan resolusi layar.
(eno/eno)