Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa waktu lalu sempat beredar gambar maskot Android yang buang air kecil di atas logo Apple. Ironisnya gambar tersebut tampil di layanan Google Maps.
Gambar yang sudah tidak bisa dilihat itu, sebelumnya bisa disaksikan saat pengguna Google Maps memasukkan lokasi ke koordinat N 33°30’52.5″ E 73°03’33.2″. Ini adalah lokasi di pinggiran Rawalpindi, yang merupakan sebuah kota terletak di sebelah utara Pakistan. Dan gambar ini bisa dilihat sebelumnya melalui aplikasi mobile dan browser.
Awalnya banyak yang mengira ini adalah memang ulah Google untuk mengungkapkan kebenciannya terhadap Apple. Seperti diketahui bahwa Apple telah membuang Google Maps mulai iOS versi keenam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat kebocoran tersebut, tentu saja Google langsung menghapus gambar tak senonoh itu dan menyampaikan permohonan maafnya.
"Kami mohon maaf atas apa yang dibuat pengguna konten tidak pantas ini dan kami bekerja untuk menghapus dengan cepat,” tulis pernyataan Google.
Setelah berita ini tersebar banyak beredar spekulasi soal bagaimana gambar tersebut bisa masuk ke dalam Google Maps, dugaan pertama adalah seorang hacker yang mampu meretas Google.
Namun nyatanya tidak secanggih itu. Gambar tersebut disinyalir memang sengaja dibuat oleh pengguna usil yang masuk melalui layanan pembuat peta Google. Ini adalah layanan untuk memasukan nama jalan, menambahkan peta dan lainnya. Fungsi ini bisa diakses melalui google.com/mapmaker. Seperti dikutip dari
The Next Web, Senin (27/4).
Fungsi itu memang disediakan Google untuk memperkaya aplikasi peta mereka, dan biasanya setiap konten baru yang masuk akan lebih dulu diseleksi sebelum tayang di Google Maps. Tapi entah bagaimana gambar maskot Android pipis di atas logo Apple itu bisa luput dari tim pengawas Google.
Gambar tersebut kini sudah dihapus, dan Google berjanji akan memperbaiki sistem mereka untuk mencegah kejadian serupa terulang.
"Kami terus bekerja keras untuk meningkatkan sistem kami, termasuk cara-cara baru mencegah, mendeteksi dan mencatat salah suntingan," demikian isi pernyataan pihak Google Maps.
(eno)