Jakarta, CNN Indonesia -- PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) meresmikan proyek pembangunan kabel serat optik yang menghubungkan daerah Luwuk di Sulawesi Tengah dengan Tutuyan di Sulawesi Utara, Minggu (3/5).
Direktur Network IT & Solution Telkom Abdus Somad Arief, mengatakan, proyek yang disebut Luwuk Tutuyan Cable System (LTCS) ini memiliki panjang 345 kilo meter untuk mendukung kegiatan telekomunikasi Indonesia.
“Pembangunan Luwuk Tutuyan Cable System ini merupakan bagian dari Indonesia Digital Network dimana Telkom ingin menghubungkan seluruh Indonesia dengan jaringan infrastruktur kabel serat optik,” ungkap Abdus dalam siaran pers yang diterima
CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peresmian proyek ini dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.
Baca juga:
2015, Menkominfo Jalankan Rencana Pitalebar
Pembangunan jaringan kabel optik bawah laut LTCS tersebut dilaksanakan oleh PT Sarana Global Indonesia dan direncanakan rampung pada pertengahan Juni 2015 ini.
“Telkom akan mengupayakan seluruh pembangunan jaringan optik selesai tepat waktu, sehingga pada tahun 2015 ini akses jaringan komunikasi sudah berjalan lebih baik,” ucap Abdus.
BUMN telekomunikasi ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur melalui Indonesia Digital Network. Hingga saat ini, Telkom telah membangun infrastruktur kabel serat optik sepanjang 76,700 km dari Aceh hingga Papua termasuk Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) yang rencananya akan diresmikan pada awal Mei 2015.
“Proyek SMPCS kami pastikan tuntas dan beroperasi Mei ini. Dari situ, layanan Triple Play IndiHome bisa langsung digelar di Kawasan Timur Indonesia (KTI),” ungkap Abdus.
Langkah ini merupakan upaya Telkom mendukung program Rencana Pitalebar Indonesia (RPI) 2014-2019. Menurut rencana lima tahun ke depan, pembangunan pitalebar nasional diharap bisa memberi akses tetap di wilayah perkotaan ke 70 persen rumah tangga (kecepatan hingga 20 Mbps) dan 30 persen populasi, serta akses seluler ke seluruh populasi (1 Mbps).
Di pedesaan, akses pitalebar diharapkan menjangkau 49 persen rumah tangga (10 Mbps) dan 6 persen populasi, serta akses seluler ke 52 persen populasi (1 Mbps).
(adt/eno)