Jakarta, CNN Indonesia -- Program Internet.org yang digagas oleh Facebook membuka peluang agar pengembang pihak ketiga bisa membuat aplikasi atau situs web yang dapat berjalan normal sekalipun tak ada akses Internet, Senin (4/5). Langkah ini disebut sebagai upaya memberi kesempatan warga yang belum menggunakan Internet agar dapat mengakses layanan yang berguna.
Platform ini akan terbuka untuk semua pengembang yang memenuhi pedoman tertentu, termasuk ketentuan pengembang harus membuat aplikasi yang bisa diakses dari ponsel atau komputer walaupun dengan kecepatan Internet yang terbatas.
Internet.org menawarkan akses Internet gratis untuk layanan informasi pekerjaan, pertanian, kesehatan, pendidikan, ensiklopedia bebas Wikipedia, serta layanan Facebook itu sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Internet Gratis Indosat Incar Pengguna Ponsel FiturFacebook menggandeng sejumlah operator seluler agar memberikan Internet gratis yang mengakses layanan dari Internet.org. Di Indonesia, Internet.org telah bekerjasama dengan Indosat dengan kecepatan yang terbatas dan didukung oleh sejumlah portal berita serta situs web lain.
Wakil Presiden Produk Internet.org, Chris Daniels, mengatakan layanannya telah diluncurkan di sembilan negara di Afrika, Amerika Latin, dan Asia, dan membawa 8 juta warga terhubung ke Internet.
Presiden Direktur dan CEO Indosat, Alexander Rusli, sebelumnya mengatakan bahwa Internet.org hanya memberikan kecepatan akses 2G. Tujuannya mengajak lebih banyak orang terhubung ke Internet.
“Targetnya bukan untuk pengguna yang sudah memakai Internet. Ini ditargetkan untuk mereka yang belum pakai Internet karena kecepatannya hanya 2G,” ujar Alexander ketika meluncurkan Internet.org Indosat di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Namun, langkah Internet.org mengundang kritik dari sejumlah aktivis Internet di dunia yang menyatakan Facebook telah mengendalikan data serta melanggar netralitas jaringan, sebuah prinsip bahwa layanan Internet harus diperlakukan secara adil.
Aktivis dari SaveTheInternet.in yang berbasis di India, Nikhil Pahwa, yang mendukung netralitas jaringan
(net neutrality), mengatakan apa yang dilakukan Internet.org ini akan menyebabkan pergeseran permanen dalam cara kerja Internet.
“Ini secara efektif akan merugikan perusahaan lain dan penggunaan yang lebih luas dari situs web,” ujarnya seperti dikutip dari Reuters.
Daniels menepis anggapan itu. Ia berkata prinsip-prinsip netralitas jaringan harus juga didampingi dengan program yang membawa warga untuk mengakses Internet.
(adt/eno)