Mobil Terbang Jatuh, Pilot Selamat Berkat Parasut

Aditya Panji | CNN Indonesia
Selasa, 12 Mei 2015 11:24 WIB
Mobil terbang Aeromobil mengalami kecelakaan tak terduga sehingga membuatnya berputar-putar di udara. Dari jarak 274 meter, sang pilot segera membuka parasut.
Dua pendiri perusahaan Aeromobil, Juraj Vaculik dan Stefan Klein, memamerkan purwarupa mobil terbang dalam sebuah acara di Austria pada November 2014 lalu. (REUTERS/Leonhard Foeger)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mobil terbang yang dikembangkan Aeromobil mengalami kecelakaan saat uji terbang di negara asal mereka, Slovakia. Pendiri Aeromobil, Stefan Klein, yang bertindak sebagai pilot dalam uji terbang ini, berhasil selamat dan hanya mengalami luka ringan.

Mobil terbang disebut mengalami kecelakaan tak terduga pada 8 Mei 2015 yang membuat kendaraan berputar-putar di udara. Klein mengaktifkan sistem parasut pada ketinggian 274 meter untuk mengurangi benturan mobil terbang dengan tanah.

Menurut laporan media Progue Post, setelah menyentuh daratan, Klein yang berusia 54 tahun keluar sendiri dari mobil terbang tanpa bantuan siapa pun. Ia segera dibawa ke rumah sakit terdekat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Dua Tahun Lagi Mobil Terbang Bisa Dibeli

Dalam siaran pers, Aeromobil mengatakan situasi tak terduga dari kecelakaan ini merupakan pembelajaran berarti bagu perusahaan dalam program pengujian dan akan segera memperbaiki hal yang tidak berfungsi normal.

Mereka mengatakan akan menganalisis uji terbang dan kecelakaan ini untuk digunakan dalam penelitian dan pengembangan membuat purwarupa mobil terbang selanjutnya. Setelah bagian yang rusak telah diganti, pengujian akan tetap berjalan seperti biasa.

Selain Stefan Klein, perusahaan Aeromobil didirikan oleh Juraj Vaculik. Klein adalah seorang insinyur teknis yang mengembangkan mobil dengan sayap sejak 25 tahun lalu di garasi rumahnya. Sementara Vaculik sebelumnya bekerja di perusahaan periklanan.

Mobil terbang mereka disebut tidak membutuhkan sebuah bandara untuk lepas landas. Vaculik mengatakan, landasan yang dibutuhkan adalah seluas dua kali lapangan sepak bola dengan kecepatan laju kendaraan 130 kilo meter per jam. Jarak terbang yang dicapai diklaim mencapai 700 kilo meter.

Untuk tahap awal mobil terbang ini hanya akan diproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas, dan bisa dipastikan bahwa segmen yang dituju adalah mereka yang sudah memiliki mobil sport mewah, atau pemilik jet pribadi yang ingin merasakan sensasi mobil melayang.

Kendaraan dengan bahan bakar minyak tersebut ditargetkan bisa dijual secara komersial pada 2017 mendatang. (adt/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER