Jakarta, CNN Indonesia -- Pasar ponsel pintar di Tiongkok mulai menemui titik jenuh, menurut sebuah studi baru yang dirilis lembaga riset IDC yang diklaim berpotensi memengaruhi bisnis perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Samsung.
Menurut IDC, pengiriman ponsel pintar ke Negeri Tirai Bambu ini pada kuartal pertama 2015 menurun untuk pertama kalinya dalam enam tahun terakhir sebesar 98,8 juta unit atau turun 4,3 persen dari periode yang sama tahun 2014.
Permintaan tinggi terhadap ponsel pintar di Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir telah membuat Apple mencatat rekor penjualan di negara itu senilai US$ 16,8 miliar pada kuartal empat 2014, dan membuat produsen lokal Xiaomi menjadi perusahaan yang bernilai US$ 46 miliar dalam waktu empat tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiongkok telah melampaui Amerika Serikat pada 2011 sebagai negara dengan permintaan ponsel pintar terbesar di dunia.
Namun, menurut IDC, penurunan pengiriman di kuartal pertama 2015 ini patut diantisipasi oleh produsen ponsel pintar.
Analis Xiaohan Tay dari IDC mengatakan, penurunan di Tiongkok ini akan membuat produsen besar melakukan ekspansi lebih di pasar yang masih tumbuh seperti di India dan Asia Tenggara.
IDC mencatat Apple masih menjadi penguasa di Tiongkok dengan pangsa pasar 14,7 persen, diikutio oleh Xiaomi dan Huawei di peringkat dua dan tiga dengan pangsa pasar masing-masing 13,7 persen dan 11,4 persen.
(adt/eno)