Jakarta, CNN Indonesia -- Aplikasi pelacak yang terpasang di ponsel pintar memang memudahkan pengguna untuk mengetahui keberadaan seseorang. Lalu, bagaimana yang ingin tahu itu adalah perusahaan tempat karyawan itu bekerja?
Hal tersebut yang dirasa tak membuat Myrna Arias nyaman. Karyawati asal California ini dipaksa menginstal aplikasi pelacak di ponselnya oleh perusahaan. Dia menolaknya karena dianggap melanggar privasi.
Tak pelak, dia pun dipecat oleh perusahaanya bekerja. Merasa tak terima diperlakukan tidak adi, wanita ini langsung mengajukan tuntutan kepada perusahaanya bekerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menuding, dengan aplikasi tersebut perusahaan dapat memantaunya bahkan ketika dirinya sedang tidak bekerja sekalipun. Demikian yang dilansir dari Mashable.
Arias sendiri adalah seorang eksekutif penjualan di Intermex, sebuah perusahaan yang memfasilitasi transfer uang, pada tahun 2014.
Karyawan di Intermex pertama kali diperintahkan untuk men-download aplikasi, disebut Xora untuk ponsel mereka pada bulan April 2014. Menurut gugatan, aplikasi sejenis "Find your Friend' di Apple ini, melacak karyawan setiap hari tanpa terkecuali di akhir pekan atau saat sedang tak bekerja.
Xora adalah aplikasi bisnis yang membantu perusahaan mengelola pekerja mereka secara jarak jauh mulai dari dengan melacak jam kerja, dokumen dan aspek lain dari pekerjaan mereka.
Menggunakan teknologi GPS memungkinkan manajer melihat lokasi setiap pekerja bergerak dengan Google Map.
"Setelah meneliti aplikasi dan berbicara dengan pelatih dari Xora, Penggugat [Arias] dan rekan-rekan kerjanya ditanya apakah Intermex akan memantau gerakan mereka saat bertugas," kata gugatan itu.
Pihak perusahaan mengakui bahwa karyawan akan dipantau apakah mereka bekerja atau tidak. Dan mengetahui seberapa cepat dia mengemudi pada saat-saat tertentu.
Segera setelah itu, Aranas menghapus aplikasi dari telepon, yang telah disediakan kepadanya oleh perusahaan. Dia kemudian "dimarahi" oleh manajernya karena menghapus aplikasi itu, dan dipecat beberapa minggu kemudian pada bulan Mei.
Dia pun menggugat perusahaan dengan nilai kerugian mencapai US$ 500 ribu sebagai pengganti pendapatan yang hilang selama ini.
(tyo/tyo)