Jakarta, CNN Indonesia -- Mana lebih bagus kamera ponsel atau kamera DSLR? Demikian pertanyaan yang mungkin sering didengungkan termasuk pertanyaan yang sering ditanyakan ke fotografer dan wartawan foto senior Arbain Rambey.
Arbain berkisah, sering kali beberapa orang memamerkan hasil fotonya yang diiringi kebanggaan bahwa hasil jepretannya itu diambil hanya menggunakan kamera ponsel. Bagi dia, kamera ponsel memang sudah seharusnya dapat mengambil hasil gambar yang bagus, tapi dengan tiga syarat.
"Pertama cahaya cukup, jadi misal foto masih terang dilihat pakai kacamata hitam, objek tidak bergerak dan dilihat pada layar yang besar. Jadi masih susah dibedakan antara hasil dengan kamera ponsel atau kamera biasa," katanya, di sela acara Evercoss, di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, foto yang dihasilkan melalui ponsel maksimal dicetak di kertas foto ukuran 10 R. Lebih dari itu, maka jangan diharapkan foto yang dicetak bisa mendapatkan sesuai dengan keinginan.
Menurut dia ponsel dengan harga apapun jangan disepelekan, meskipun itu bukan termasuk kategori yang mahal. Semuanya tergantung pad setting. Arbain menyarankan untuk memberikan setingan kontras rendah, agar apabila hasil foto bisa maksimal kontras bisa dinaikkan atau diturunkan menggunakan aplikasi edit foto.
Arbain diketahui selain menjadi pengguna kamera profesional, dia juga tak jarang menggunakan kamera ponsel untuk bekerja.
"Dahulu resolusi tinggi jadi bahan jualan ponsel. Saat ini, konsumen dikasih pilihan pada bukaan kamera di ponsel. Semakin kecil bukaanya, dibilang semakin bagus. Ini ada penjelasannya," ungkapnya.
"Kamera di ponsel itu menggunakan rana (shutter) elektronik. Jadi semakin kecil bukaannya tentu saja semakin banyak cahaya yang masuk dengan sensor kamera besar. Kenapa biasanya ada di ponsel mahal, karena walaupun bukaanya cuma 1:2 itu harga sensornya bisa dua kali lipat."
Apakah artinya kamera ponsel dengan bukaan kecil lebih bagus? Arbain tidak langsung setuju. Karena dengan bukaan yang lebih kecil, maka foto dengan cahaya minim (low light) akan mendapatkan keunggulan lebih.
"Tapi pada dasarnya kan konsumen di Indonesia lebih sering memotret di luar ruangan yang cukup cahaya. Kecuali dia lebih senang foto di ruangan yang minim cahaya, di diskotik misalnya," tandasnya, sembari tertawa.
Nah, dia menyimpulkan ketika berada di luar ruangan, dan dengan cukup cahaya, kamera ponsel dengan harga apapun bisa mendapatkan objek sama bagusnya.
(eno)