Jakarta, CNN Indonesia -- Keterbukaan di sistem operasi Android membuka pintu bagi pihak ketiga untuk mengkustomisasi platform besutan Google, termasuk membuat toko aplikasi selain Google Play Store.
Ini membuka kesempatan untuk menempatkan toko aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Berangkat dari landasan tersebut operator Indosat meluncurkan i-Aplikasizone.
“Kami menginginkan adanya toko aplikasi yang mengerti dengan kebutuhan pasar. i-Aplikasizone ini merupakan toko aplikasi yang sudah menggunakan bahasa Indonesia," kata CEO dan Presiden Direktur Indosat Alexander Rusli, di Gedung Indosat, Jakarta, Rabu (20/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Alex, saat ini di Indonesia sudah ada 308 juta sambungan mobile yang berarti 121 persen penetrasi. Sementara sambungan mobile internet 125 juta dengan tingkat penetrasi 48 persen.
Alex, begitu sapaan akrabnya, mengatakan saat ini sudah ada 10 ribu aplikasi yang menjejali i-Aplikasizone ini. Dari jumlah tersebut 1.000 di antaranya merupakan aplikasi lokal dan aplikasi luar yang sudah mengadopsi Bahasa Indonesia.
“Jumlahnya memang masih sedikit tapi kita berharap akan bertambah menjadi 25 ribu aplikasi hingga akhir tahun nanti,” katanya menambahkan.
i-Aplikasizone ini sendiri merupakan hasil kerjasama dengan penyelenggara jasa telekomunikasi asal Hong Kong PCCW. Untuk mendapatkan aplikasi ini pengguna Indosat hanya perlu menekan *123*42# lalu pengguna akan mendapatkan link dari SMS yang dikirimkan.
“Sama seperti halnya dengan Google Play Store semua aplikasi ini juga mengadopsi carrier billing dimana pengguna bisa membayar aplikasi dengan sistem potong pulsa,” kata Alex.
"Intinya toko aplikasi ini mengincar pengguna smartphone yang kemampuan bahasa inggrisnya kurang fasih dan pengguna yang mengedepankan bahasa Indonesia,” kata dia lagi.
(ded/ded)