Jakarta, CNN Indonesia -- Di puncak pegunungan di tenggara Queensland di Australia romansa itu berakhir tragis. Sekelompok marsupial melakukan ‘pesta’ seks sampai si pejantan ‘tangguh’ mati.
Perilaku seks sampai mati ini direkam oleh peneliti dari Universitas Teknologi Queensland. Pejantan di kelompok marsupial bernama latin
Antechinus swainsonii itu kawin dengan sebanyak mungkin betina, sebelum akhirnya mati karena stres.
“Masa pembuahan ini pada dasarnya berupa kencan kilat selama dua sampai tiga pekan,” kata peneliti Andrew Baker, kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baker mengatakan, seekor pejantan yang penuh dengan hormon testosteron akan berkencan dengan sebanyak mungkin betina dalam waktu 14 jam. Proses itu berulang lagi selama periode dua sampai tiga pekan.
Masalahnya, testosteron justru memicu stres yang kemudian membuat sistem kekebalan tubuh si pejantan menurun.
Bulunya rontok, terjadi pendarahan dalam, lalu timbul borok di tubuhnya. Dalam kondisi tubuh seperti itu, marsupial ini terus bercinta sampai mati.
Baker dan koleganya telah menemukan dua spesies baru marsupial yang memiliki nama famili
Antechinus itu. Kedua spesies baru itu diberi nama
Antechinus vandycki dan
Antechinus mimetes.Dengan perilaku kawin yang aneh itu, tak heran kalau populasi marsupial, yang wujudnya seperti tikus itu, kian terancam punah. Ini pun didorong oleh makin rusaknya habitat mereka lantaran perubahan iklim dan penebangan pohon liar.
(ded/ded)