Robot Paus Gagal Jalankan Tugas

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Senin, 08 Jun 2015 16:34 WIB
Pengelola pemancingan di kawasan Astoria, Oregon, AS membuat sebuah robot paus untuk menakuti singa laut. Tapi nyatanya tak berhasil.
Ilustrasi (ist)
Oregon, CNN Indonesia -- Pengelola pemancingan di kawasan Astoria, Oregon, Amerika Serikat rupanya tidak menyukai kawanan singa laut yang jumlahnya mencapai ratusan ekor itu. Mereka menganggap para singa laut itu 'menjajah' area dermaga pelabuhan. Oleh karena itu, mereka memutar otak untuk mengusirnya.

Mereka meluncurkan robot bermesin raksasa yang menyerupai paus orca sebagai upaya menakut-nakuti para singa laut yang menhalangi akses kapal.

Kantor berita Reuters mewartakan, robot orca yang berwarna hitam dan putih sebagaimana tampilan orca sungguhan itu berukuran 9,7 meter dan berbahan kulit imitasi. Di dalamnya ada seorang operator yang bakal menavigasikan si orca.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alih-alih menakuti kawanan singa laut, robot orca ini malah terbalik dan menggagalkan misi.

"Bisa dilihat ini adalah tanda putus asa kami karena tak ada sumber finansial yang memadai untuk membangun batasan, sehingga kami menggunakan solusi kreatif dan berbiaya rendah," ujar pimpinan pelabuhan Astoria, Jim Knight.

Ia melanjutkan, "kru kami dari pelabuhan sampai harus menyelamatkan si operator di dalam tubuh orca itu agar ia tidak tenggelam."

Menurut ahli biologi setempat, jumlah singa laut di sepanjang West Coast AS memang telah tumbuh secara pesat akibat pemasan global yang menghangatkan suhu air di lepas pantai California. Maka mereka berpindah ke perairan yang lebih dingin ke utara kawasan Oregon.

Tak hanya di kawasan Oregon, perubahan iklim juga memengaruhi keadaan laut es Arktik yang membuat populasi beruang kutub mengungsi ke kepulauan es di kanada.

Suhu udara di bagian atas dunia kini meningkat dua kali lebih cepat dari suhu di seluruh dunia, sehingga bongkahan es raksasa yang ada di laut dan darat mencair lebih cepat.

(eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER