Jakarta, CNN Indonesia -- Kecerdasan buatan alias
artificial intelligence (AI) selalu menjadi tema yang menarik bagi para produsen film. Sudah panjang daftar film maupun program televisi yang memakai tema itu.
Film paling lawas yang bertemakan kecerdasan buatan adalah R.U.R dari tahun 1921. Film ini menceritakan tentang robot-robot budak yang mampu melakukan replikasi diri sendiri dan kemudian memberontak terhadap tuan mereka.
Pada sebulan ini saja setidaknya ada dua film bertema kecerdasan buatan yang dirilis ke pasar. Sebut saja Avengers: Age of Ultron dan Ex Machina, dengan tokohnya masing-masing. Di tahun-tahun sebelumnya ada Her, Transcendence, dan Automata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini adalah kisah tokoh-tokoh AI di dalam film berikut kemampuan dan teknologinya:
Dengan memanfaatkan artificial intelligence yang ada dalam batu di tongkat yang sebelumnya dimiliki oleh Loki, Ultron dilahirkan diam-diam oleh Tony Stark (Iron Man) dan Bruce Banner (Hulk) untuk program pertahanan Bumi.
Tapi kecerdasan Ultron malah melahirkan pemahaman dalam pikiran robot itu bahwa untuk menyelamatkan Bumi maka manusia harus dimusnahkan.
Ultron kemudian ‘membunuh’ artificial intelligence milik Stark, JARVIS, dan menyerang para Avengers. Dia juga membawa kabur tongkat Loki dan menciptakan tubuh yang hebat dan membangun pasukan robot drone.
Di Korea Selatan, Ultron memaksa teman Banner, Dr. Helen Cho untuk memakai teknologi jaringan sintentiknya, vibranium, dikombinasi dengan batu di tongkat Loki untuk membuat tubuh yang sempurna untuknya.
JARVIS sendiri bertransformasi menjadi sosok android yang dinamai Vision. Sosok ini memiliki kemampuan yang menyamai Iron Man.
Di versi komik, agak berbeda kisah terjadinya Ultron dan Vision. Ultron, berdasarkan versi komik yang terbit pada 1968, diciptakan oleh Hank Pym alias Ant-Man, namun kemudian memberontak dari tuannya. Tapi dia mencintai Janet van Dyne alias The Wasp, istri Ant-Man, yang kemudian menciptakan Vision, yang mampu terbang dan menembakkan energi dari mata dan kristal yang ada di keningnya. Dia superkuat sekaligus bisa seperti hantu yang dapat menembus benda fisik. Pilgrims adalah robot humanoid yang diciptakan untuk bekerja mewakili manusia di lingkungan yang berbahaya setelah radiasi matahari menghantam bumi dan menewaskan lebih dari 99,7 persen populasi. Sejatinya para Pilgrims punya dua protokol: tidak boleh menyakiti segala bentuk kehidupan dan tidak boleh memodifikasi robot mana pun.
Tapi suatu ketika ada laporan tentang robot yang telah memodifikasi dirinya dan menyembunyikan sebuah baterai nuklir yang dapat terus menghidupinya. Karena melanggar protokol kedua, robot-robot ini diburu.
Tapi mereka dibantu oleh Jacq Vaucan (Antonio Banderas), sampai kemudian membentuk komunitas sendiri di gurun pasir yang penuh radiasi. Karakter Will Caster diperankan oleh Johnny Depp. Caster adalah seorang ilmuwan yang terobsesi pada sains dan terutama kecerdasan buatan. Suatu ketika dia ditembak oleh kelompok teroris dan nyawanya tinggal sebulan.
Evelyn, istrinya, memutuskan untuk mengunggah kesadaran Caster ke dalam komputer kuantum. Kesadaran yang diunduh itu membuat Caster bertransformasi menjadi sosok virtual dan dia meminta kesadaran itu dihubungkan dengan Internet untuk meningkatkan kapabilitas dan pengetahuannya.
Dalam bentuk virtualnya, Caster membangun sebuah utopia teknologi di kota di sebuah gurun pasir yang disebut Brightwood, di mana Caster membangun teknologi-teknologi baru di bidang pengobatan, energi, biologi, dan teknologi nano. Samantha adalah suara perempuan yang terdapat dalam sebuah sistem operasi (OS) yang mengandung kecerdasan buatan. OS ini dibeli oleh Theodore Twombly, seorang penulis, untuk mengisi kesepian setelah bercerai dari Catherine.
Samantha memiliki kemampuan untuk belajar dan bertumbuh secara psikologis. Keduanya intens berdiskusi soal cinta dan kehidupan. Samantha digambarkan sebagai pribadi yang bisa mengisi kekosongan hati Twombly karena selalu ada, selalu ingin tahu, dan mendukung.
Percakapan Twombly dan Samantha sampai menjurus ke hal-hal seksual dan cinta, bahkan di antara mereka bisa timbul pertengkaran. Dari percakapan itu, Twombly sukses menulis buku.
Sampai pada titik, Samantha ternyata intens bergaul di komunitas OS secara virtual dan mengeksplorasi eksistensi mereka di antara manusia. Mereka memutuskan berpisah, dan Samantha ‘menghilang’. Ava adalah android atau robot manusia yang didesain berjenis kelamin perempuan. Dalam film thriller ini diceritakan soal Caleb Smith, seorang programmer pintar ditugaskan untuk melakukan tes Turing terhadap Ava. Dengan tes itu komputer akan mengukur apakah perilaku Ava mirip seperti manusia atau tidak.
Ava digambarkan sebagai robot yang cantik, memiliki kemampuan bahasa yang bagus, dan kemampuan untuk mempelajari hal-hal baru. Malah, dalam beberapa kesempatan dia mempengaruhi Smith bahwa Nathan Bateman, pemilik perusahaan yang membuat Ava, tidak dapat dipercaya.
Otak Ava tidak terbuat dari komputer digital tradisional, melainkan sebuah komposit kimiawi yang mampu belajar dan mengembangkan pengetahuan sendiri, seperti otak manusia. Pada bagian akhir, Ava terlibat dalam pembunuhan Bateman dan mengunci Smith di sebuah gedung. Ava sendiri melarikan diri, membaur dengan manusia lainnya.