Seoul, CNN Indonesia -- Tim perakit robot pintar asal Korea Selatan memenangkan kompetisi robot tanggap bencana kelas dunia yang diselenggarakan oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) Amerika Serikat.
Tim Kaist dari kota Daejeon yang menciptakan robot bernama DRC-Hubo berhasil menyabet hadiah utama sebesar US$ 2 juta atau setara dengan Rp 26,6 miliar.
Final kompetisi yang diadakan di California, AS Final pada 5 sampai 6 Juni 2015 lalu itu menjadi kemenangan tim Korea Selatan melawan 22 kompetitor robot lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip laporan
Time, robot humanoid itu menampilkan performa terbaik dari serangkaian delapan tugas yang berkaitan dengan tanggap bencana.
Para robot tersebut diharuskan melangkahi pemutus sirkuit, memanjat tangga, dan berjalan melewati reruntuhan atau puing-puing bangunan.
"Ini adalah akhir dari Robotics Challenge DARPA, namun sebuah awalan dari masa depan di mana robot bisa bekerja dengan manusia demi pengurangan jumlah korban dari bencana," ujar direktur DARPA, Arati Prabhakar.
Sementara tim IHMC Robotics dari Pensacola, Florida menempati juara dua dengan robot rakitannya, Running Man. Mereka mendapatkan hadiah sebesar US$ 1 juta atau sekitar Rp 13,3 miliar.
Juara tiga diduduki oleh tim Tartan Rescue dari Pittsburgh, Pennsylvania yang sudah menciptakan robot CHIMP dan memperoleh uang US$ 500 ribu yang setara dengan Rp 6,6 miliar.
Kompetisi robotik ini diluncurkan setelah bencana gempa bumi, tsunami, dan nuklir di Jepang beberapa tahub lalu.
Dari situ, pihak DARPA ingin mempercepat perkembangan robotika yang memiliki kemampuan mengatasi situasi bencana jika sewaktu-waktu melanda area tertentu. Para robot diharapkan bisa menjadi perangkat yang bisa membantu menangani hal-hal yang dinilai terlalu berbahaya bagi manusia.
(eno)