Jakarta, CNN Indonesia -- Smartfren telah meluncurkan lima ponsel pintar seri Andromax yang mendukung 4G LTE di Jakarta, Selasa (9/6). Namun, hingga saat ini perusahaan yang mengadopsi teknologi CDMA itu belum menyediakan koneksi 4G LTE kepada pelanggannya.
Direktur Smartfren Telecom, Merza Fachys mengatakan, pihaknya terlebih dahulu menyiapkan perangkat yang mendukung 4G LTE sebelum layanan jaringan 4G LTE-nya diluncurkan. Jadi, ketika jaringan diluncurkan, maka pelanggan langsung bisa menikmatinya.
Merza berkata layanan 4G LTE dari Smartfren akan meluncur pada semester kedua tahun dan saat ini mereka mengklaim sedang melakukan uji coba. "Tanggal pastinya belum bisa diumumkan. Yang jelas semua jaringan yang telah dijangkau Smartfren akan dapat 4G LTE," ujar Merza usai meluncurkan lima ponsel 4G LTE Smartfren.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelima ponsel pintar tersebut adalah Andromax R, Andromax Q, Andromax Qi, Andromax Ec, dan Andromax Es. Ponsel ini diproduksi oleh Hisense dan Haier dan mendukung CDMA 4G LTE dan GSM.
Andromax R seharga Rp 1,6 juta dan Andromax Q juga Andromax Qi seharga Rp 1,3 juta menjadi perangkat andalan Smartfren. Khusus Andromax Q, sistem operasi perangkat ini memakai Android yang telah dikostumisasi oleh Cyanogen OS 12, sebuah perusahaan pengembang peranti lunak Android yang diinvestasi oleh Smartfren beberapa bulan lalu.
Smartfren telah menunjuk Nokia dan ZTE sebagai produsen perangkat base transceiver station (BTS) untuk infrastruktur 4G LTE dengan investasi US$ 400 juta sampai US$ 500 juta.
Nokia menggarap daerah operasional Smartfren di Sumatera, Jabodetabek, dan Jawa Barat. Sementara ZTE di Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan dan Sulawesi.
Smartfren akan mengadopsi teknologi 4G LTE jenis FDD (Frequency Division Duplex) di spektrum frekuensi 850 MHz yang mereka miliki, kemudian TDD (Time Division Duplex) di spektrum 2.300 MHz yang akan dihuni Smartfren dalam waktu dekat setelah mendapat restu dari regulator untuk hengkang dari spektrum 1.900 MHz.
Smartfren akan memiliki sumber daya frekuensi seluas 30 MHz di spektrum 2.300 MHz setelah mereka sepenuhnya pindah dari 1.900 MHz. Sementara di 850 MHz Smartfren memiliki pita lebar 10 MHz, di mana 5 MHz di antaranya adalah hasil pengalihan frekuensi yang diberikan Esia setelah kedua perusahaan sepakat dan mendapat restu pemerintah untuk melakukan kerja sama penyelenggaraan jaringan pada November 2014.
 Direktur Smartfren Telecom, Merza Fachys. (CNN Indonesia/Aditya Panji) |
Merza melanjutkan, jaringan 4G LTE Smartfren bakal tersedia di seluruh kawasan yang telah ada jaringan Smartfren. "Semua daerah yang sudah dijangkau Smartfren akan dapat 4G LTE. Kecuali Papua, Maluku, dan NTT. Kami tidak ada di sana," ujar Merza.
Smartfren mengoperasikan sekitar 6.000 BTS CDMA EVDO yang secara bertahap akan diperbarui agar mendukung 4G LTE. Perusahaan ini melayani 12 juta pelanggan yang sekitar 60 persen di antaranya pelanggan Internet. Mereka menargetkan punya 15 juta pelanggan pada akhir 2015.
(eno)