Jakarta, CNN Indonesia -- Belum lama ini badan antariksa Amerika Serikat (NASA) melakukan uji coba pesawat luar angkasa yang berbentuk seperti piring terbang. Uji coba ini berakhir tragis.
Uji pesawat bernama Low-Density Supersonic Decelerator (LDSD) sudah dilakukan berkali-kali. Terakhir pesawat unik ini diterbangkan dari sebuah pangkalan militer di Pulau Kauai, Hawaii.
Awalnya pesawat itu meluncur dengan sempurna. Balon gas yang ditempelkan pada LDSD berhasil membuatnya mencapai ketinggian 36,5 kilometer dalam waktu tiga jam. Setelah itu roket pendorong dinyalakan untuk melesat lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di atas sana piring terbang itu terbang hingga ketinggian 54,8 kilometer, lima kali lebih tinggi dari batas atas yang bisa dilalui pesawat komersi. Piring terbang ini melaju dengan kecepatan 4.828 km/jam. (Baca:
NASA Tes Lagi Pesawat 'Piring Terbang')
NASA mengklaim uji coba ekstrim itu sengaja dilakukan untuk mensimulasikan kondisi tak terduga di planet Mars. Ya, piring terbang ini adalah pesawat yang memang dirancang untuk menjelajahi planet merah.
Sayangnya pengujian ini tak berjalan mulus. Parasut supersonic yang seharusnya menjadi peredam kecepatan pesawat gagal beroperasi. Entah mengapa parasut tersebut tak mengembang, LDSD pun meluncur cepat jatuh ke dalam laut pasifik. Untungnya pesawat tersebut sampai ke darat dalam keadaan utuh.
Seperti dilansir CNN, Rabu (10/6), kegagalan ini akan dijadikan bahan evaulasi bagi NASA untuk semakin mempersiapkan pesawat tersebut.
Kegagalan ini ternyata bukanlah yang pertama. Tahun lalu, LDSD juga menglami kecelakaan serupa akibat parasut yang tidak mengembang.
(eno)