Jakarta, CNN Indonesia -- Pada Februari 2015 sebagian kawasan di Pacific Northwest, Amerika Serikat beberapa waktu lalu sempat mengalami 'hujan susu'. Apa sebetulnya fenomena hujan susu itu?
Fenomena hujan susu adalah curah hujan ditandai oleh partikel berlumpur yang tertunda. Setelah menguap, hujan meninggalkan sisa-sisa kapur.
Dari laporan situs
United Press International, fenomena hujan susu berhasil membuat bingung para ahli meteorologi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru-baru ini sejumlah ilmuwan telah menyingkap penjelasan resmi tentang hujan susu.
Mereka menyatakan bahwa sumber resmi fenomena hujan susu ini adalah danau garam yang dangkal di Oregon bernama Summer Lake.
Setelah menguji contoh hujan dan memeriksa pola angin lokal dari waktu kejadian, para ilmuwan menjelaskan bahwa penyebabnya dari serangkaian badai yang 'mengaduk' sedimen bergaram dari Summer Lake.
Cuaca kala itu membawa kelembaban 'susu' ke sepanjang ratusan mil di arah barat laut, lalu menghujani kawasan Idaho, Oregon, dan Washington.
"Kandungan sodium sangat banyak di hujan susu itu," tutur Kent Keller, seorang ilmuwan dari Washington State University.
Ia melanjutkan, "kandungan kimiawinya sangat selaras dengan larutan garam dari danau."
Tim ilmuwan tersebut juga melakukan uji coba alternatif yang menjelaskan bahwa sedimen putih seperti susu itu kemungkinan debu dari kebakaran hutan terdekat atau letusan vulkanik.
Mereka memang awalnya menduga fenomena hujan susu itu berkaitan dengan angin erosi lanskap yang sebelumnya mengalami kebakaran, tapi analisis mengenai lintasan angin tak mendukung hasil penelitian.
Sebelumnya, fenomena hujan susu dilaporkan pernah terjadi tujuh tahun lalu di New Mexico. Pada saat itu, penelusuran fenomena juga mengaitkan sumber danau air asin.
(eno)