Jakarta, CNN Indonesia -- Twitter kini bagai anak yang kembali diasuh oleh orang tuanya. Setelah CEO Twitter Dick Costolo memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan yang telah diemban sejak Oktober 2010, kini perusahaan mikroblog 140 karakter itu kembali dipimpin oleh sang pendiri, Jack Dorsey, yang tak lain adalah CEO pertama Twitter.
Pengumuman itu datang pada Kamis (11/6) waktu setempat. Costolo resmi meninggalkan jabatan sebagai CEO pada 1 Juli mendatang dan Dorsey akan menjabat sebagai CEO sementara.
Kehadiran Dorsey sebagai orang nomor satu di Twitter akan menjadi kisah menarik bagi perusahaan. Seperti telah ia sampaikan dalam buku Hatching Twitter karya Nick Burton, Dorsey menggambarkan memiliki hubungan emosional kuat dengan perusahaan sejak ia dan teman-temannya memiliki ide membuat Twitter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dorsey meluncurkan Twitter pada tahun 2006, sebagai jaringan media sosial berbasis arus informasi yang dengan cepat mendapatkan popularitas besar. Ada pula nama Noah Glass, Biz Stone, Evan Williams yang tercatat sebagai pendiri Twitter.
Sebelumnya Dorsey dan teman-teman memberi nama "Twttr" dan jelang peluncuran berganti nama jadi Twitter.
Dorsey membawa Twitter meraih dua kali putaran investasi dari sejumlah pemodal ventura. Dengan cepat Twitter melesat sebagai alat yang mudah dan efisien untuk berbagi informasi secara online, terutama di kalangan masyarakat teknologi dan media, tetapi gagal untuk mendapatkan traksi di kalangan pengguna baru.
Evan Williams mengisi posisi CEO Twitter pada Oktober 2008, dan Dorsey duduk sebagai chairman. Pada Maret 2011, Dorsey kembali ke Twitter sebagai executive chairman dan dilaporkan memiliki kedekatan dengan Costolo.
Ia telah membimbing Twitter untuk ekspansi, termasuk membawa perusahaan itu melantai di bursa saham pada September 2013, kendati kala itu perusahaan belum mencatat laba bersih.
Tetapi Costolo terus dilanda keraguan di mata investor karena pertumbuhan pengguna yang lambat dan perusahaan sulit menandingi kedigdayaan Facebook yang memiliki lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan. Selain itu, Twitter juga mengalami kesulitan meningkatkan pendapatan dari lapak iklan digital.
Costolo mengatakan kepada staf Twitter bahwa ia mundur namun tetap berada di kursi dewan. Langkah ini mengejutkan staf yang selama ini menghormati Costolo sebagai pemimpin karena pengumuman ini datang setelah Costolo berbicara di sebuah konferensi bahwa ia dan dewan direksi akan berbagi visi menentukan arah perusahaan.
"Saya sangat bangga dengan tim Twitter dan atas semua yang telah dicapai bersama-sama selama enam tahun saya di perusahaan," tulis Costolo dalam sebuah pernyataan.
"Kami memiliki pemimpin besar yang bekerjasama dengan baik dan punya strategi jelas untuk mentransformasikan tujuan dan prioritas kami. Tidak ada yang lebih baik dari Jack Dorsey untuk memimpin Twitter selama masa transisi ini."
Dari akun Twitter resmi, Dorsey membalas ucapan Costolo dan menyampaikan rasa terima kasih karena telah membangun tim dan perusahaan Twitter hingga sekarang.
Jabatan Dorsey saat ini adalah CEO interim dan ia masih menjadi CEO pula di perusahaan Square Inc yang memproduksi alat untuk mendukung pembayaran mobile. Dorsey ditantang untuk membagi waktu sebagai pemimpin dengan jabatan tertinggi, dan dua perusahaan itu adalah "anak kandungnya."
(adt)