Jakarta, CNN Indonesia -- Vivo sebagai produsen ponsel pintar basis Tiongkok menyatakan siap bersaing dengan produk lain di pasar Indonesia. Pihak perusahaan bahkan menargetkan bisa berada di peringkat tiga teratas sampai akhir 2015 ini.
"Tak cuma top 10, kami inginnya top 3 di Indonesia sampai akhir tahun ini. Kami akan mengusahakan melalui branding dan kerjasama dengan perusahaan e-commerce di sini," ungkap Chief Operating Officer Vivo Indonesia, Kenny Chandra saat ditemui oleh awak media usai jumpa pers di Jakarta, Kamis (11/6).
Vivo baru saja merilis ponsel pintar Android X5Pro seharga Rp 4,9 juta. Ponsel pintar yang menonjolkan fungsi mumpuni kamera dan kejernihan suaranya diakuinya bakal menjadi awalan baik untuk pasar Vivo sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenny menyatakan, salah satu strateginya agar masyarakat Indonesia lebih 'melek' soal keberadaan produk Vivo sekaligus bentuk upaya mewujudkan mimpi masuk top 3 tersebut yakni merambah ranah penjualan online di e-commerce Indonesia.
Sementara itu, Kenny mengaku sedang dalam tahap diskusi untuk bisa kerjasama dengan distributor besar seperti Erajaya Group. Ia memperkirakan sekitar dua sampai tiga bulan lagi produk Vivo akan masuk toko ritel.
"Selain itu, kami juga akan melebarkan pasar ke Indonesia Tengah dan Timur, karena potensi di sana tak kalah besar. Kami ingin Vivo lebih merata di Indonesia," sambung Kenny.
Target penjualan produk Vivo, masih menurut Kenny, perusahaan berpaku pada angka sekitar satu hingga dua juta sampai akhir tahun 2015.
Sejauh ini Vivo memiliki 16 pusat customer service dan 40 outlet layanan purnajual yang tersebar di kawasan Pulau Jawa dan Sumatera.
Kenny juga mengatakan bahwa perusahaan berencana membangun pabrik perakitan ponsel di Indonesia pada tahun 2017 mendatang. Sampai sekarang diakuinya masih dalam tahap pembicaraan, mengingat banyak prosedur yang harus dilewati agar bisa rampung.
(eno)