Apple Memperlakukan Karyawannya Seperti Kriminal?

Deddy S | CNN Indonesia
Minggu, 14 Jun 2015 15:02 WIB
Seorang staf di toko Apple Store menulis email kepada CEO Apple Tim Cook bahwa perusahaan itu memperlakukan karyawannya seperti kriminal.
CEO Apple Tim Cook. (CNN Indonesia/Reuters/Robert Galbraith)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perlakuan Apple Inc terhadap karyawannya terungkap dalam sebuah kasus gugatan melawan Apple pada 2013. Seorang staf di toko Apple Store menulis kepada Tim Cook bahwa perusahaan itu memperlakukan karyawannya seperti kriminal.

Gugatan itu dilayangkan di pengadilan federal di California dengan tuduhan bahwa para pegawai Apple Store tidak mendapatkan upah untuk waktu yang terbuang saat menunggu manager toko memeriksa tas-tas mereka, setelah kasus hilangnya produk Apple.

Dalam sebuah email yang dikirimkan pada 2 April 2012 dengan judul “Fearless Feedback from Apple Retail Specialist”, seorang staf menulis kepada Cook bahwa kebijakan menggeledah tas itu “sangat menghina dan merendahkan” karyawan Apple.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Staf itu mengatakan mereka diminta menuliskan nomor serial semua perangkat Apple milik mereka. Manager kemudian meminta seluruh staf memperlihatkan iPhone dan kartu berisi nomor serial itu lalu melakukan penggeledahan, sering di depan pelanggan yang terheran-heran.

“Prosedur ini menunjukkan Apple tak mempercayai atau menghormati karyawan mereka sendiri,” tutur penulis email itu, seperti dikutip CNN Money, Kamis (11/6), waktu setempat. “Manager memperlakukan karyawan seperti penjahat.”

Ketika Cook menerima email itu, dia meneruskannya kepada eksekutif yang bertanggung jawab pada retail dan sumber daya manusia. “Apakah ini benar?” Cook bertanya.

Pengadilan federal itu tidak membuka apa balasan Cook kepada staf yang mengadu atau bagaimana respons tim eksekutif setelah Cook meneruskan email tersebut.

Pada email lain, yang dikirimkan seorang staf Apple Store di Beijing, China, pada 28 Januari 2013, diceritakan bahwa pintu keluar darurat ditutupi oleh produk-produk Apple. Dia juga mengeluhkan soal kebijakan menggeledah tas.

Menanggapi soal keluhan staf ini, Direktur SDM Apple, Denise Young Smith, kemudian menulis kepada Kepala Strategis Apple, Carol Monkowski. Dia bilang perusahaan harus mengubah kebijakannya.

“Saya tidak menyukai praktek itu juga, tapi saya mengerti mengapa mereka percaya (prosedur) itu perlu,” kata Young. “Saya ingin mencoba opsi lain, sebagai contoh pemeriksaan acak.”

Yang dikeluhkan staf adalah penggeledahan itu memakan waktu tambahan lebih dari lima menit pada jam kerja harian mereka dan Apple tak membayarnya. Kerugian mereka mencapai US$ 1.500 atau sekitar Rp 19,5 juta per tahun per orang. Seorang staf Apple Store biasanya dibayar US$ 12 atau sekitar Rp 156 ribu sampai US$ 18 atau sekitar Rp 234 ribu per jam.

Apple juga menghadapi gugatan hukum lain dari pegawai peretail yang mengeluh tak mendapat istirahat makan atau jam istirahat dan itu melanggar hukum ketenagakerjaan California. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER