Jakarta, CNN Indonesia -- Misi Apollo 11 NASA yang berhasil mendarat di Bulan pada 1969 silam memang menjadi peristiwa besar bagi Amerika Serikat. Pihak NASA kemudian membawa sampel bebatuan bulan ke Bumi untuk diteliti.
Sekitar tahun 2002, seorang peserta magang NASA berusia 25 tahun, Thad Roberts melakukan aksi yang cukup berani. Ia mencuri batu bulan yang baru saja didapat NASA.
Aksi nekat ini muncul karena ia ingin menyatakan rasa cinta terhadap kekasihnya, Tiffany Fowler. Roberts berjanji pada wanita pujaannya itu akan membawakan Bulan untuknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roberts dan Fowler kala itu sedang menjalani program magang di Johnson Space Center NASA di Houston Texas. Roberts sangat bersemangat untuk melakukan aksinya itu. Fowler pun mengatakan ingin ikut dalam rencana gilanya.
Roberts berniat 'membawa' batu bulan seberat 7,7 kilogram. Ya, Roberts mencuri batu Bulan yang dibawa oleh tim Neil Armstrong dari Apollo 11.
Bagaimana cara keduanya mencuri properti negara itu?
Sesuai kisah Roberts yang ia ceritakan kepada situs Gizmodo, mereka menyelinap ke Building 31 North di Johnson Space Center di malam hari, karena sudah pasti sepi.
Keduanya menyelundup ke dalam kamar mandi di sana dan mengganti baju mereka dengan pakaian berbahan neoprene setebal 2 milimeter. Pakaian ini mampu menghindari mereka dari sensor hangat tubuh.
Mereka bahkan tak lupa mengecek alat bantu pernafasan karena tempat penyimpanan batu bulan adalah di dalam ruangan tanpa oksigen untuk menjaganya dari oksidasi. Pasokan udara dari tangki pernafasan itu bertahan 15 menit sekali mereka masuk ke ruangan bernitrogen itu.
Untuk bisa masuk ke ruang rahasia NASA memang membutuhkan kode sulit. Beberapa di antaranya bisa dibuka menggunakan debu dari kalsit, flourit, dan bubuk gipsum. Campuran ketiganya bisa mengeluarkan cahaya dan dari penyerapan serbuk tersebut bisa menghasilkan informasi kode tersebut.
Diketahui Roberts pada saat itu sedang mengejar sarjana Fisika, Geologi, dan Antropologi sekaligus. Dan NASA sendiri tak sembarang menerima anak magang, sehingga tak heran apabila Roberts begitu cerdas dan cukup mencengangkan bahwa ia bisa tahu urutan tepat untuk semua kode ruang rahasia.
Ruang rahasia NASA tersebut seperti laboratorium besar yang berisi sampel inti dan batu bulan. Semuanya disimpan di dalam kaca dan logam, ditempatkan sesuai urutan misi antariksa.
Waktu Roberts dan Fowler tersisa tiga menit lagi saat itu untuk menyelesaikan misi pencurian gila itu. Setelah mereka berhasil, keduanya langsung berlari ke luar menyusuri lorong gedung.
Roberts memang sukses menjalani misinya itu, dan berhasil membuat kagum wanita yang dicintainya. Namun akhirnya ia harus mendekam di balik jeruji atas tuduhan mencuri aset negara yang amat berharga. Ia divonis 100 bulan penjara pada 2002 lalu, tapi kemudian dibebaskan lebih awal yakni pada 2008.
(eno/eno)