Jaringan Saraf Buatan Google Bisa Menggambar Sendiri

Aditya Panji | CNN Indonesia
Senin, 22 Jun 2015 15:42 WIB
Google telah lama membuat jaringan saraf buatan sebagai simulasi "otak" dari 16.000 prosesor komputer dan menghubungkannya dengan koneksi Internet.
Kantor pusat teknis Google yang berada di Zurich, Swiss, pada April 2015. (REUTERS/Arnd Wiegmann)
Jakarta, CNN Indonesia -- Google telah lama membuat jaringan saraf buatan sebagai simulasi "otak" yang terbuat dari 16.000 prosesor komputer dan menghubungkannya dengan miliaran koneksi Internet. Mesin kecerdasan buatan itu kini dapat menggambar secara otomatis.

Google sengaja melatih mesin jaringan saraf buatan ini agar dapat menambahkan gambar-gambar pada sebuah gambar asli. Di sini, Google menggiring agar komputer menambahkan beberapa gambar baru yang telah mereka kenali.

Berikut beberapa gambar tambahan yang dibuat oleh mesin tersebut.
Gambar asli sebelum dimodifikasi oleh mesin jaringan saraf buatan Google. (Dok. Google)


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

















Sesudah dimodifikasi oleh mesin jaringan saraf buatan Google. (Dok. Google)


















Gambar lahan terbuka dengan pohon merah di tengah yang belum dimodifikasi oleh mesin jaringan saraf buatan Google. (Dok. Google)




















Gambar yang telah dimodifikasi oleh mesin jaringan saraf buatan Google dengan penambahan gambar-gambar tertentu. (Dok. Google)





















Mesin ini ditargetkan dapat "melihat" gambar dan memberi tanggapan dengan cara yang kurang lebih sama dengan pola pikir manusia.

Pada tahun 2012, mesin ini hanya bisa mengidentifikasi gambar kucing di Internet.

Kini, ia mampu mengidentifikasi sejumlah gambar yang bahkan buram dan tertutupi oleh banyak gangguan, tetapi mesin mampu ditebak secara benar. Sebuah pisang, misalnya, idealnya berwarna kuning

Dalam mengembangkan kecerdasan buatan, Google banyak memanfaatkan teknologi DeepMind, sebuah perusahaan asal London yang diakuisisi Google senilai US$ 400 juta pada Januari 2014.

Di situs web DeepMind, perusahaan mengatakan misinya untuk menggabungkan "teknik terbaik dari pembelajaran dan sistem mesin neurosains guna membangun algoritma pembelajaran untuk keperluan umum yang kuat." (adt/tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER