Jakarta, CNN Indonesia -- Ponsel Android One diharapkan bakal menjadi alat Google untuk menghubungkan miliaran orang dalam internet. Tapi nyatanya tidak demikian.
Android One adalah proyek Google yang bekerja sama dengan sejumlah produsen ponsel lokal untuk menciptakan smartphone Android terjangkau, tapi punya aksesibilitas yang mumpuni.
Di Indonesia ponsel tersebut sudah diluncurkan, dan tercatat ada tiga merek pendukung yakni Nexian, Evercoss dan Mito.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut situs Re/code, Googel kecewa dengan Android One lantaran penjualannya yang tak memenuhi ekspetasi. Untuk menghubungkan miliaran orang, ponsel itu diharapkan bisa terjual cukup banyak, tapi ternyata meleset.
Di 100 hari pertama seluruh tipe Android One diperkirakan terjual sebanyak 700 ribu unit, dan terakhir seluruh ponsel itu ditaksir 'hanya' beredar 1,4 juta unit.
Ada berbagai hal yang dianggap membuat proyek 'Andorid murah' Google tak berjalan semestinya. Sejumlah vendor diklaim enggan memberikan layanan purna jual yang diharapkan, di sisi lain pangsa pasar ponsel Android murah sudah banyak dimakan oleh Xiaomi.
Lantas, apakah program Android murah ini bakal diakhiri?
"Kami tidak akan menutup program ini. Seiring waktu kami akan terus melakukan perbaikan dengan para mitra kami," tegas Caesar Sengupta, vice president of product management dari Google.
Untuk terus menggenjot penyebaran Android One, Google kabarnya tengah melakukan pendekatan dengan sejumlah produsen lokal di tujuh negara, India, Indonesia dan Turkei sudah sepakat dengan keinginan Google tersebut.
(eno)