Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak SpaceX masih terus melakukan penyelidikan mengenai meledaknya roket Falcon 9 yang tengah melakukan penerbangan ke antariksa untuk membawa keperluan milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Falcon 9 lepas landas sesuai jadwal, yakni Minggu pagi pukul 9.30 waktu setempat. Pesawat yang akan memberikan kargo ke stasiun luar angkasa internasional (ISS) berjalan normal, sampai akhirnya kemudian meledak sebelum masuk ke lapisan luar Bumi.
"Penerbangan tahap pertama berhasil sampai ke 139 detik. Namun setelah itu, kami mengalami anomali dalam misi ini yang berakhir dengan kegagalan,"ujar Presiden SpaceX Gwyne Shotwell, seperti dikutip dari
Space News, Senin (29/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video peluncuran yang dipamerkan di sela-sela konferensi pers itu menunjukan kondisi anomali sekitar 2 menit dan 19 detik setelah diluncurkan. Namun itu hanya prediksi awal, karena belum jelas apa penyebab kegagalan atau efek dari masalah lain dari roket.
SpaceX merupakan perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk. Ia kerap disebut sebagai Iron Man di dunia nyata karena buah pikirnya yang melahirkan produk-produk yang dinilai penting di masa depan
Dalam kicauannya di Twitter, Musk sempat menyebut, kecelakaan kali ini disebabkan oleh tangki oksigen cair yang pecah di udara. Ia berjanji tim SpaceX bakal melakukan analisis menyeluruh untuk mengetahui penyebab tangki pecah.
"Kami tidak berharap ini menjadi masalah tahap pertama," kata Shotwell. "Kami melihat beberapa indikasi penekanan pada tahap kedua, kita akan melacak dan menindaklanjuti di sana."
Dia mengatakan dia tidak memiliki data tambahan tentang isu tahap kedua, dan menolak untuk berspekulasi tentang penyebab kegagalan .
Sementara itu para pejabat NASA menyatakan kekecewaan mereka dengan kegagalan, tetapi mengatakan mereka terus mendukung SpaceX dan menekankan bahwa kegagalan tidak akan memiliki efek langsung pada operasi ISS.
"Kami kecewa dengan hilangnya SpaceX yang membawa misi kargo untuk memasok ke Stasiun Luar Angkasa Internasional," kata pejabat NASA Charles Bolden dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan dua jam setelah kegagalan peluncuran.
"Namun, para astronot di kapal stasiun masih memiliki persediaan yang cukup untuk beberapa bulan ke depan," tambahnya.
Dengan kejadian ini, tentu saja ada perbaikan dari pihak SpaceX. Walaupun membutuhkan waktu yang sangat lama, namun diprediksi tidak akan mencapai satu tahun.
(tyo/tyo)