Twitter dan Android Kena Dampak Lompatan Detik

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Kamis, 02 Jul 2015 18:37 WIB
Dampak penambahan satu detik di jam atom dunia memberikan dampak bagi pengguna Android dan Twitter.
Pengguna Twitter mulai terkena dampak lompatan detik
Jakarta, CNN Indonesia -- Penambahan satu detik di jam atom dunia mulai Selasa 30 juni kemarin menjadi hal yang menarik untuk dibahas. Sebab, dampaknya bisa sangat besar. Benar saja, baru satu hari mengalami lompatan detik atau leap second, jejaring sosial Twitter dan perangkat Android sempat mengalami gangguan.

Sedikit menengok kembali mengenai lompatan detik, ara ahli sepakat bahwa waktu di Bumi harus disesuaikan dengan jam atom sebagai acuan waktu dunia. Jam atom ini menjaga jalannya waktu lebih baik daripada Bumi sendiri, yakni satu juta kali lebih stabil.

Mengutip situs The Telegraph, Twitter sempat dibikin 'bingung' soal waktu publikasi kicauan dari para penggunanya. Tim Heckman, salah seorang pengguna Twitter asal San Francisco sempat berkicau tentang dampak ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Twitter sedang mengalami masalah soal estimasi waktu dari tweet yang telah dipublikasikan. Melihat tweet yang terkirim satu menit yang lalu, keterangannya malah satu hari yang lalu," tulis pemilik akun @theckman, Rabu (1/7) kemarin, lengkap menggunakan tanda pagar #leapsecond.



Para pengguna perangkat Android juga mengeluh karena tanggal dan notifikasi di gadget mereka sempat tak karuan. Beberapa di antaranya mengatakan perangkat ponsel dan jam tangan pintar mereka memajukan tanggal ke 1 Juli beberapa jam lebih cepat dari seharusnya.

"Ponsel dan jam tangan Android saya mengganti tanggal ke 1 Juli lebih cepat beberapa jam dari semestinya dan mulai mengeluarkan notifikasi dari kalender yang harusnya terjadi esok hari," kicau pengguna Twitter @drewpca.

Tak hanya Twitter, beberapa situs populer seperti Instagram, Pinterest hingga Amazon sempat eror dan lumpuh selama sekitar 40 menit. Pihak Amazon Web Services (AWS) sempat mengkonfirmasi kepada situs berita NBC bahwa perusahaan memang mengalami masalah konektivitas internet karena gangguan dari lompatan detik.

"Gangguan lompatan detik sudah kami selesaikan dan layanan AWS sudah kembali normal," ujar juru bicara Amazon.

Walau sudah ditemukan sejak 1972 silam, fenomena lompatan detik ini baru dirasakan sejak tahun 2000 karena dinilai mengganggu urusan teknis berbagai operasi berskala global.

Pada pertemuan organisasi di bawah naungan PBB, International Telecommunication Union (ITU) di Jenewa tahun 2012 silam, negara Amerika Serikat, Italia, Perancis, Meksiko, dan Jepang ingin menghapus lompatan detik dengan alasan bikin kacau dan mengganggu sistem akurasi navigasi dan komunikasi.

Nasib lompatan detik ini mungkin menjadi jelas setelah digelar Konferensi Komunikasi Radio Dunia pada November 2015 mendatang.

Fenomena ini diyakini sepenuhnya berasal dari ilmu penghitungan fisika serta pengamatan astronomi karena Bumi bergerak lebih cepat atau lebih lambat. Bisa disebabkan oleh pasang surut dan perubahan dalam inti Bumi. (tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER