Operator Tri Uji Coba 4G LTE Perdana di Banjarmasin

CNN Indonesia
Selasa, 07 Jul 2015 09:50 WIB
Operator seluler Tri mengujicoba layanan 4G LTE memanfaatkan spektrum 1.800 MHz di Banjarmasin, sementara operator lain sudah siap mengkomersialkan layanan itu.
Ilustrasi pengguna ponsel pintar. (Dok. CAFNR/Flickr)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak mempunyai sumber daya spektrum di 900 MHz, akhirnya Hutchison 3 Indonesia (Tri) bisa menggelar uji coba 4G LTE di Indonesia pada frekuensi 1.800 MHz. Tanda perdana ini dimulai melalui Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Presiden Direktur Tri, Randeep Singh Sekhon mengatakan, perusahaannya senang sekaligus mendapatkan kehormatan untuk menggelar jaringan di frekuensi yang disebut-sebut ideal dan punya cakupan luas.

"Suatu kebanggan dan kehormatan bagi kami bisa menjadi bagian dalam deklarasi bersama untuk menghadirkan teknologi 4G beserta ekosistemnya di Indonesia," katanya melalui keterangan resmi yang diterima CNN Indonesia, Selasa (7/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Lima Operator Gelar 4G LTE Spektrum Baru di Luar Jawa

Seekhon juga berpendapat dengan kehadiran Tri menggelar 4G LTE sejalan dengan ambisinya untuk membawa Indonesia sejajar dengan negara lain yang sudah lebih dahulu menggelar LTE di frekuensi tersebut.

"Diharapkan inisiatif ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya bangsa Indonesia menjadi lebih baik dari seluruh aspek kehidupan,” ditambahkan olehnya.

Seperti diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatikan yang dipimpin Rudiantara melakukan deklarasi bersama untuk menandakan kehadiran 4G LTE babak kedua.

Baca juga: Apa Hebatnya 4G LTE di Spektrum 1.800 MHz?

Selain implementasi teknologi 4G LTE tersebut, Kemenkominfo juga mendorong para operator untuk membangun ekosistem digital yang meliputi layanan aplikasi yang memberi manfaat bagi masyarakat seperti layanan bantuan informasi kesehatan, layanan bagi nelayan, layanan aplikasi bagi pemuda, layanan aplikasi buku digital, layanan aplikasi multimedia dan sebagainya.

Disamping itu, operator harus menjamin ketersediaan perangkat pendukung yang lebih terjangkau dengan harga pada kisaran satu juta rupiah yang mendukung 4G LTE. Hal tersebut dapat dilakukan dengan kerja sama antara operator dengan vendor perangkat genggam dan pengembang aplikasi lokal.

Tri sendiri memiliki pita lebar 10 MHz di spektrum 1.800 MHz, yang membuatnya harus bersaing ketat dengan operator lain yang mempunyai sumber daya lebih besar di frekuensi yang sama.‎

Baca juga: Bolt Rilis Ponsel dan Tablet Android 4G LTE
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER