Apple Diyakini Bakal Cetak Rekor Pendapatan Rp 676 Triliun

Deddy S | CNN Indonesia
Minggu, 19 Jul 2015 09:42 WIB
Diprediksi pada akhir tahun anggaran, Apple akan mencetak rekor dunia pendapatan tahunan yang tembus angka US$ 52 miliar atau sekitar Rp 676 triliun.
Ilustrasi pengguna memakai ponsel Apple iPhone. (Dok. Death to The Stock Photo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pada kuartal keempat 2014 Apple Inc mencatatkan pendapatan bersih kuartalan terbesar dalam sejarahnya, US$ 18 miliar. Diprediksi pada akhir tahun anggaran, yang berakhir pada September mendatang, Apple akan mencetak rekor dunia lain. Pendapatan tahunan perusahaan itu diyakini bakal menembus angka US$ 52 miliar atau sekitar Rp 676 triliun.

Kalau berhasil, maka itu adalah pendapatan bersih tahunan terbesar sebuah perusahaan. Apple bakal mengalahkan ExxonMobil yang pernah memecahkan rekor pendapatan terbesar pada 2008 yaitu US$ 45 miliar atau sekitar Rp 585 triliun.

Apple akan merilis pendapatan kuartalannya pada Selasa pekan depan. Analis memperkirakan Apple akan membukukan pendapatan bersih US$ 10,4 miliar atau sekitar Rp 135 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apabila digabungkan dengan pendapatan net pada kuartal pertama yang mencapai US$ 18 miliar, kuartal kedua sebesar US$ 13,6 miliar, dan kuartal ketiga sebesar US$ 10,4 miliar, maka total net income Apple adalah sekitar US$ 52,5 miliar.

Dari mana saja Apple meraup pendapatan sebanyak itu untuk kuartal terakhir? Seperti dilansir CNNMoney, Jumat (17/7) waktu setempat, ada empat faktor yang akan membuat Apple meraih pendapatan sebesar itu.

Pertama, penjualan iPhone yang laris manis. Pada musim liburan Apple sukses menjual sebanyak 74,5 juta unit iPhone. Profit Apple melonjak sampai lebih dari 37 persen karenanya pada kuartal keempat.

iPhone 6 dan sebelumnya masih populer meski Apple tampaknya bakal merilis versi baru dalam beberapa bulan ke depan. Apple menjual 61 juta iPhone pada tiga bulan pertama 2015. FactSet mengestimasi Apple menjual 47 juta lagi pada kuartal yang lalu.

Layar yang lebih lebar pada iPhone 6 dan 6 Plus terbukti membuat iPhone bisa menyaingi smartphone Android yang berlayar lebar. Penjualan iPhone diyakini stabil sampai tahun depan.

Kedua, MacBook ternyata masih ‘panas’ di tengah industri komputer pribadi alias PC yang menurun. Menurut riset IDC, industri PC menurun 11,8 persen pada kuartal kedua 2015, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tapi MacBook justru mencatatkan penjualan yang lumayan. Penjualannya naik 16,1 persen di saat Hewlett Packard (HP), Lenovo, dan Dell justru mencatatkan penurunan penjualan.

Ketiga, Apple bersorak di China. Meski produk smartphone lokal seperti Xiaomi sukses di tanah kelahirannya, Apple tak kalah. China terbukti sebagai pasar Apple yang pertumbuhannya paling besar. Tapi memang ada risiko besar di negeri Tirai Bambu. Perlambatan perekonomian China dan ambruknya pasar saham dikhawatirkan berdampak pada Apple.

Keempat, sumber pemasukan lain dari Apple diyakini akan datang dari Apple Watch. Apple memang masih tutup mulut soal penjualan jam tangan pintar itu. Ada analis memperkirakan Apple bisa menjual 40 juta Apple Watch pada tahun ini. Ada pula yang memperkirakan angkanya hanya di 10,5 juta unit. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER