Jakarta, CNN Indonesia -- Apakah manusia sendirian di alam semesta? Seorang miliarder Yuri Milner percaya itu adalah pertanyaan penting dan siap mengeluarkan dana besar untuk sedikit memberi jawaban atas hal itu.
Pada Senin (20/7) di London, Milner mengumumkan bahwa ia akan mengeluarkan uang sebesar US$ 100 juta selama 10 tahun ke depan untuk mencari kehidupan lain di luar Bumi. Rencana proyek ini disebut "Breakthrough Listen."
Proyeknya bakal mempekerjakan 25 orang untuk mengoperasikan dua teleskop radio humongous dan satu teleskop yang sangat sensitif terhadap komunikasi laser yang datang dari galaksi di sekitar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Penyebab Venus jadi Planet Paling Terang di Bima SaktiMilner akan menyewa teleskop dengan bantuan komputer berteknologi canggih, lalu diarahkan ke langit yang mungkin jadi "rumah" berikutnya bagi manusia di luar Bumi.
Tim peneliti akan memproses hasil setelah itu berbagi data serta peranti lunak, agar masyarakat dunia dapat membantu proyek ini.
"Ada kemungkinan miliaran dunia Bumi seperti di galaksi kita ini. Dan dengan alat sekarang atau yang segera tersedia, kami memiliki kesempatan untuk mencari tahu apakah ada planet ini benar Titik Biru Pucat, yang jadi rumah untuk air, kehidupan, bahkan pikiran," tulis Milner dalam surat terbukanya.
Satu teleskop yang akan dipakai bernama Green Bank Telescope. Berada di belahan Bumi utara, tepatnya West Virginia, Amerika Serikat. Luas permukaan teleskop ini mencapai 2,3 hektar.
Teleskop lain berada di Australia, disebut Parkes Telescope, dengan diameter 64 meter.
Teleskop ketiga adalah Lick Observatory di California. Fasilitas ini akan mencari pesan yang dikirim dengan laser dari tempat lain di Bima Sakti.
Milner berkata akan memproses spektrum radio yang belum pernah dipindai sebelumnya dengan pemrosesan yang 100 kali lebih cepat. Dia juga akan mengeksplorasi sejumlah galaksi nun jauh di sana.
Milner mengharapkan jika nanti misi penelitian ini selesai 10 tahun mendatang, bakal ada pihak di masa depan yang mendanai proyek penelitian lanjutan.
"Breakthrough Listen" mendapatkan dukungan dari beberapa astronot terkenal dan ilmuwan, termasuk fisikawan Stephen Hawking dan perintis Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI), Frank Drake, yang selama ini sering mencari kehidupan lain di luar Bumi.
(adt)