Saat 'Mata Antariksa' Mengamati Bintang Raksasa

Jakarta, CNN Indonesia -- Bekerja sama dengan badan antariksa Eropa (ESA), tim NASA menggunakan teleskop Hubble untuk mengamati sebuah bintang raksasa yang berada di galaksi Bima Sakti.

Astronom NASA kemudian memberi nama bintang itu dengan panggilan "Nasty 1", plesetan dari nama katalognya, NaSt1. NASA pun mengungkapkan beberapa hal terkait bintang raksasa yang dianggap aneh itu.

Nasty 1 ukurannya lebih besar Matahari di tata surya kita. Bintang ini kehilangan banyak lapisan luar hidrogen dengan cepat, lalu menampakkan inti helium yang sangat panas. (Baca: Ditemukan 8 Planet Baru yang Mirip Bumi)

Dari observasi Hubble, Nasty 1 yang jaraknya 3.000 tahun cahaya dari Bumi itu terungkap dikelilingi 'piringan' berbentuk seperti kue panekuk bermuatan gas. Piringan besar itu memiliki ukuran lebar hampir 3,2 triliun kilometer. Berdasarkan estimasi NASA, nebula di sekitar bintang usianya pun hanya beberapa ribu tahun.

Pilihan Redaksi Jadi 'Mata' di Antariksa, Begini Cara Kerja Teleskop Hubble NASA: Tak Ada yang Bisa ke Mars Tanpa Kami Terlalu Lama di Antariksa Bikin Otak Rusak dan Pikun Cerita Menegangkan 'Manusia Pertama' di Antariksa

Dalam skenario tim astronom, bintang raksasa seperti Nasty 1 berevolusi dengan sangat cepat, tanda awalnya berasal dari komponen hidrogen yang depat hilang. Dari situ, lapisan luar bintang raksasa melonggar dan lebih rentan terhadap pengupasan gravitasi, atau bisa dibilang dengan "kanibalisme bintang" oleh bintang pendamping terdekatnya.

Model interaksi biner antara kedua bintang tersebut menghasilkan daya tarik karena sebagaimana yang diyakini oleh para astronom, sekitar 70 persen bintang raksasa adalah anggota dari sistem bintang ganda. (Baca: Ditemukan, Lubang Hitam 'Monster' Setara 12 Miliar Matahari)

Nama katalog NaSt1 berasal dari dua huruf pertama nama belakang astronom yang berhasil menemukannya di tahun 1963 silam, yakni Jason Nassau dan Charles Stephenson. (Baca: Manusia Diprediksi Bertemu Alien pada 2040)

Teleskop Hubble yang sudah selama 25 tahun mengangkasa itu bisa dibilang menunjukan kebolehannya untuk yang ke sekian kali, mengingat para astronom beranggapan untuk masuk ke sistem bintang Nasty 1 itu sangat sulit karena diselimuti oleh gas dan debu yang berat.

(eno)