Jakarta, CNN Indonesia -- Hari ini 25 tahun yang lalu, yakni 24 April 1990, Teleskop Hubble yang diciptakan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA dan dengan kontribusi badan antariksa Eropa, ESA, resmi diluncurkan ke luar angkasa.
Hubble telah mengangkasa sejak 25 April 25 tahun lalu di orbit rendah Bumi. Sebagai 'mata' di antariksa, selama ini berhasil mengubah pemahaman dunia astronomi dengan kosmos dan membawa gambar cantik dari alam semesta ke dalam kehidupan orang awam.
Teleskop Hubble sudah menangkap ratusan gambar dan
CNN Indonesia merangkum lima temuan di bawah ini yang berhasil menjadi sorotan sekaligus favorit para ahli astronomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu hasil jepretan Hubble yang menggugah seorang astronaut dan pengelola ilmiah NASA, John Grunsfeld adalah Tadpole Galaxy.
Diambil pada 2002 silam, ini adalah sebuah galaksi spiral yang dekat dengan galaksi kerdil. Sementara spiral yang mengarah ke luar dengan jarak ratusan kilo tersebut adalah ekor raksasanya.
Di bagian ekornya itu diyakini sebagai area pembentukan bintang baru. Aktivitas pembentukan bintang baru tersebut disebabkan oleh guncangan perjalanan melalui ekor 'kecebong' itu.
"Ini alasan saya mempertaruhkan nyawa supaya Hubble bisa memberikan gambar menakjubkan seperti ini. Saya pajang gambar ini di rumah saya," ujar Grunsfeld, mengutip situs New York Times.
Diketahui Grunsfeld adalah teknisi Hubble dan sudah tiga kali memperbaiki sang teleskop di antariksa. Seorang profesor ilmu astronomi dari Yale University, Meg Urry, memilih gambar Lubang Hitam tahun 2003 sebagai tangkapan Hubble favoritnya.
Menurutnya, walau tidak terlalu tampak dramatis seperti hasil jepretan Hubble lainnya, Lubang Hitam ini dinilainya sebagai 'pendongeng' tentang sejarah alam semesta.
Tak hanya alam semesta, Urry juga menyatakan, Lubang Hitam ini memberi informasi mengenai perkembangan Lubang Hitam raksasa lainnya di tiap-tiap galaksi. "Terlalu banyak informasi dan nilai yang bisa diambil dari gambar 'kecil' ini," seru Urry.
Penuh warna, dari biru, kuning, dan merah. Gambar ini adalah kumpulan galaksi dengan beragam bentuk dan ukuran.
Profesor ilmu astronomi dari University of Berkeley, Steven Beckwith berpendapat bahwa Hubble Ultra Deep Field mampu membawa kilasan balik mengenai alam semesta yang masih 'muda'.
Menurutnya, galaksi pada zaman dulu tidak seperti sekarang. Dulu bentuknya tak karuan, penuh dengan gumpalan bintang, hingga akhirnya gugus bintang mulai merakit strukturnya sehingga menciptakan spiral cantik dan galaksi berbentuk elips seperti yang sering kita lihat di zaman sekarang.
Antennae adalah contoh paling terkenal dari fenomena sepasang galaksi yang bertabrakan. Foto yang diambil oleh Hubble tahun 2005 ini adalah favorit Brad Whitmore, seorang astronom dari Space Telescope Science Institute.
Antennae menurut Whitmore, menjadi semacam 'laboratorium' untuk memelajari formasi bintang, mengingat tabrakan tersebut menyalakan ledakan bintang yang bersinar di galaksi layaknya kembang api.
Bentuk spiral yang tertangkap di foto ini adalah hasil dari tabrakan dua galaksi. Bahkan, Antennae dijadikan semacam acuan apabila galaksi Bimasakti kita bertabrakan dengan galaksi Andromeda yang sewaktu-waktu mendekat dalam miliaran tahun ke depan.
Nebula Tarantula berlokasi sekitar 170 ribu tahun cahaya dari Bumi. Menurut John Troeltzsch selaku pengelola program senior di Ball Aerospace, Hubble sempat mencoba menangkap gambar indah ini pada 1990. Namun gagal karena adalah masalah teknis pada fokus teleskop.
"Versi moderen Hubble yang sudah diperbaiki berhasil mengambil gambar spektakular dari kawasan Tarantula ini 12 tahun kemudian," kata Troeltzsch.
Di Nebula Tarantula terdapat pembibitan bintang dan kekuatan besar dari sejumlah bintang masif di alam semesta. Selain ini, area Tarantula juga dipercaya sebagai lokasi bergolak untuk aktivitas pembentukan bintang.