Jakarta, CNN Indonesia -- CEO sementara Toshiba, Masashi Muromachi mengajukan permohon maaf ke kantor Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Rabu (5/8) menyusul adanya pemalsuan laporan keuangan perusahaan yang dipimpinnya.
Menurut juru bicara Toshiba, Muromachi bertemu dengan perwakilan Abe dan meminta maaf atas "ketidaknyamanan yang mereka sebabkan."
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan komite independen bulan lalu tercatat, Toshiba terbukti memalsukan laporan keuangan dengan meningkatkan keuntungan sebesar US$ 1,2 miliar selama beberapa tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Skandal ini terungkap setelah pemerintah Abe berusaha meningkatkan kepercayaan investor asing terhadap Jepang dengan memberi pedoman mengenai tata kelola perusahaan yang baik.
Apalagi, Toshiba bisa disebut sebagai perusahaan tua yang punya hubungan sangat dekat dengan pemerintah.
Kepala Peneliti di Nomura Research Institute, Sadakazu Osaki mengatakan, permintaan maaf yang dilontarkan Toshiba mencerminkan sejauh mana para eksekutif Toshiba dekat dengan pemerintah.
"Ini dilakukan karena mereka Toshiba. Saya tidak berpikir perusahaan lain akan melakukan itu," kata Osaki.
Akibat insiden ini, CEO Toshiba sebelumnya yakni Hisao Tanaka mengundurkan diri dari jabatannya. Sejumlah eksekutif Toshiba, termasuk wakil ketua Norio Sasaki dan mantan ketua komite audit Makoto Kubo juga dikabarkan telah hengkang dari perusahaan itu.
(adt/eno)