Jakarta, CNN Indonesia -- Foxconn Technology Group menyatakan pada Jumat (7/8) bahwa seorang pekerja di fasilitas perakitan iPhone ditemukan meninggal dunia.
Dari pernyataan pihak Foxconn, pemuda berusia 28 tahun itu ditemukan tewas pada Selasa lalu (4/8) di luar salah satu bangunan kampus perusahaan di Zhenghou, China.
Situs
Time mewartakan, organisasi nirlaba China Labor Watch mengatakan bahwa kematian tersebut adalah aksi bunuh diri karena si pekerja melompat dari gedung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Foxconn kepada
Wall Street Journal berkata perusahaan sedang bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk investigasi kasus kematian tersebut lebih lanjut.
Kejadian nahas ini bukan kali pertama terjadi dalam pabrik pemanufaktur iPhone.
Diketahui Foxconn telah mengalami serangkaian kasus terkait kondisi kerja para karyawannya yang dinilai "kurang manusiawi".
Foxconn sebelumnya sudah pernah berjanji untuk memperbaiki kondisi kerja bagi para karyawan yang jumlahnya satu juta lebih itu di China.
Apple juga sudah pernah menjajikan hal yang sama lantaran banyak kasus pekerja Foxconn yang bunuh diri di tahun 2010 silam. Adapun laporan dari BBC pada 2014 lalu yang menyatakan pekerja di China masih menderita akibat perlakuan buruk dari perusahaan.
Para pekerja di sana dilaporkan tidak mendapat waktu istirahat yang cukup karena menjalani jam kerja sangat lama, yakni mencapai 16 jam.
Mereka juga kabarnya tidak memperbolehkan para pekerja mendapatkan waktu libur, tidak menyediakan semacam tempat tinggal (dorm), dan tidak membayar upah tambahan atas kedatangan rapat.
Kala itu, baik Foxconn maupun Apple membantah kabar miring tersebut. Pada Januari lalu, Apple memperbolehkan Fair Labor Association (FLA) untuk memeriksa cara kerja para buruh hingga soal kesehatan, keamanan, kompensasi, dan jam kerja di Foxconn.
(eno)