Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen ponsel Samsung dan perusahaan telekomunikasi Internux menjalin kemitraan membundel ponsel pintar Galaxy J5 dengan kartu SIM dan layanan Internet dari Bolt berteknologi 4G LTE.
Kerja sama antara kedua perusahaan ini memungkinkan pengguna untuk berselancar atau memakai aplikasi berbasis Internet, namun tidak bisa melakukan panggilan telepon dan mengirim pesan teks (SMS).
Chief Commercial Officer Internux, Larry Ridwan mengatakan, pihaknya menargetkan meraih 120 ribu pelanggan baru dari program bundel perangkat dan layanan ini. Jumlah pengguna Bolt saat ini diklaim mencapai 1,5 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Samsung merupakan langkah awal Bolt dalam kerja sama dengan merek global untuk penyediaan perangkat 4G bagi pelanggan," kata Larry dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (21/8).
Bundel Galaxy J5 bisa dibeli di toko retail Bolt dan Samsung seharga Rp 2.799.000 dengan benefit paket Internet 14GB dan kecepatan akses hingga 150 Mbps.
Galaxy J5 dilengkapi dengan kamera utama 13 MP dan kamera depan 5 MP yang dilengkapi lampu kilat depan untuk membantu penerangan jika pengguna melakukan foto selfie. Ponsel dengan fitur kartu SIM ganda ini dilengkapi dengan prosesor Qualcomm MSM8916 Snapdragon Quad Core 1,2 GHz dan RAM 1,5 GB.
Internux mengklaim telah menyediakan 3.200 base transceiver station (BTS) di Jabodetabek untuk menyebarkan sinyal 4G LTE, sementara di Medan ada 200 BTS.
Internux merupakan perusahaan telekomunikasi pemegang lisensi Broadband Wireless Access (BWA), yang berarti hanya menyediakan layanan Internet. Ia tidak diizinkan memberi layanan telepon dan SMS. Daerah operasionalnya hanya di Jabodetabek, Banten, dan Medan.
(adt/eno)