Jakarta, CNN Indonesia -- Pada bulan Maret 2015, mantan astronaut NASA Buzz Aldrin sempat mengungkapkan bahwa ia mendukung eksplorasi menuju Mars. Dukungannya itu kini semakin tampak lantaran rencana yang baru-baru ini ia curahkan.
Aldrin yang terkenal sebagai rekan Neil Armstrong dalam misi Apollo 11 dan menjadi manusia kedua yang berhasil menginjakan kaki ke Bulan, menyatakan bahwa peradaban manusia akan sudah bisa mendiami Mars di tahun 2039.
Lelaki berusia 85 tahun itu bekerjasama dengan Florida Institute of Technology, Amerika Serikat sebagai penasehat senior serta profesor riset ilmu penerbangan. Perannya di sana adalah untuk mengembangkan rencana besar demi 'menjajah' planet merah dalam kurun waktu kurang dari 25 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas mengapa tahun 2039?
Menurut Aldrin tahun tersebut dipilih menjadi target utama karena menjadi peringatan 70 tahun dari misi Apollo 11 yang membawanya ke Bulan kala itu diluncurkan pada tahun 1969 silam.
Mengutip The Guardian, Aldrin mengatakan rencana besarnya itu telah diterima oleh NASA. Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, badan antariksa AS itu memang sedang dalam proses pengerjaan roket dan pesawat antariksa untuk perjalanan ke Mars pada pertengahan 2030-an.
Secara garis besar, rencana Aldrin bakal melibatkan peran bulan-bulan Mars yaitu Phobos dan Deimos sebagai batu loncatan utama bagi para astronaut untuk bisa menyambangi Mars. Nah, menurutnya, semua orang akan tinggal di dua bulan itu terlebih dahulu.
"Jangan tempatkan astronaut NASA di bulan. Masih banyak tempat lain yang harus mereka sambangi," tulis Aldrin di dalam buku terbarunya, Mission to Mars.
Perjalanan awak manusia menuju Mars selama ini memang menarik perhatian. Selain karena terkesan sangat ambisius, mungkin tak sedikit yang bertanya-tanya apakah misi besar ini bakal betul-betul terlaksana di masa depan.
NASA sempat memperkirakan minimal biaya penjelajahan Mars adalah berkisar di angka US$ 35 miliar atau sekitar Rp 459 triliun.
Sementara sekitar bulan Maret lalu, Brent Sherwood, seorang arsitek luar angkasa yang bekerja untuk NASA menyatakan bahwa 50 tahun dari sekarang Mars pun bakal menjadi destinasi bulan madu. Ia sangat yakin bahwa hanya masalah waktu untuk akhirnya bisa menerapkan penjelajahan antariksa yang akhirnya akan menjadi opsi liburan reguler.
Yang jelas, hal jauh lebih penting lain yang perlu diperhatikan bagi orang yang menjelajah luar angkasa dalam kurun waktu yang lama adalah lingkungan fisik dan efek psikologis mereka.
(eno)